Sejumlah rotasi dan pergantian posisi perwira tinggi di tubuh Polri dilakukan oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Tercatat ada enam Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) mengalami penggantian.
Adapun enam Kapolda yang diganti di antaranya, Kapolda Jawa Timur (Jatim) Irjen Toni Hermanto yang digantikan oleh Irjen Imam Sugianto yang sebelumnya menjabat selaku Kapolda Kalimantan Timur (Kaltim).
Adapun posisi Kapolda Kaltim yang baru, akan ditempati oleh Irjen Nanang Avianto yang saat ini memegang jabatan Kapolda Kalimantan Tengah (Kalteng).
Posisi di Kapolda Kalteng selanjutnya akan diserahkan kepada Irjen Djoko Poerwanto yang sebelumnya mengisi posisi sebagai Kapolda Nusa Tenggara Barat (NTB). Adapun Irjen Umar Faroq yang saat ini menjabat sebagai Widyaiswara Kepolisian Utama Tingkat-1 Sesmpim Lemdiklat akan mengisi pos sebagai Kapolda NTB.
Selanjutnya, Kapolri juga mengganti posisi Kapolda Bangka Belitung Irjen Yan Sultra. Posisinya akan digantikan oleh Irjen Tornagogo Sihombing yang saat ini masih menjabat sebagai Wakil Inspektur Pengawasan Umum Polri. Terakhir adalah Kapolda Banten Irjen Rudy Heriyanto, posisinya akan digantikan oleh Irjen Abdul Karim
Selain merotasi sejumlah Kapolda, posisi Dankor Brimob juga mengalami penggantian. Komandan Korps Brigadir Mobil (Dankor Brimob) Komisaris Jenderal Anang Revandoko, posisinya digantikan oleh Inspektur Jenderal (Irjen) Imam Widodo yang sebelumnya menjabat Wakil Dankor Brimob.
“Benar. Pergantian tersebut adalah mutasi dan rotasi yang merupakan proses alamiah di organisasi kepolisian dalam rangka meningkatkan kinerja, tour of duty dan area,” begitu kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Humas Mabes Polri Brigadir Jenderal (Brigjen) Ahmad Ramadhan di Jakarta, Minggu (15/10).
Terkait kekerasan di Seruyan?
Pergantian posisi Kapolda Kalimantan Tengah turut menjadi sorotan, pasalnya terjadi tindak kekerasan yang melibatkan aparat Polri hingga jatuh korban jiwa.
Buntut kekerasan itu sejumlah pihak termasuk Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI), mendesak Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk mencopot jabatan pejabat Polri setempat, antara lain Kapolda Kalimantan Tengah (Kalteng) Irjen Nanang Avianto dan Kapolres Seruyan.
Desakan ini merupakan buntut konflik yang menewaskan seorang warga pada Sabtu, 7 Oktober 2023. Konflik itu terjadi saat warga Bangka, Seruyan melangsungkan aksi damai untuk menuntut tanah plasma mereka dari PT Hamparan Masawit Bangun Persada I atau PT HMBP I, Sabtu, 7 Oktober 2023.
Direktur YLBHI Muhammad Isnur mengatakan tidak hanya penembak yang salah, tetapi juga komandan pengawas mereka. “Karena itu, evaluasi ya pencopotan Kapolsek Seruyan dan Kapolda Kalteng menjadi penting,” ujar Isnur.
Pencopotan itu, kata dia, penting untuk menjaga independensi pemeriksaan. Seperti kasus Sambo, kata Isnur, para pejabat yang terlibat pun dicopot kemudian diperiksa. “Jadi ini bukan cuma etik ya, atau pelanggaran prosedur, tapi ini pidana karena membunuh orang,” kata dia.
Isnur mengatakan seluruh komandan polisi setempat harus dicopot demi pemeriksaan. Mereka, kata dia, termasuk Komandan Brimob, Kapolres, dan Kapolda. “Harus dicopot semua dulu dan diganti oleh yang lain, lalu diperiksa di Mabes,” tegas Isnur. [PTM]