BERBAGAI komitmen hasil pertemuan G20 yang dilaksanakan di Bali pada 15-16 November lalu perlu ada tindak lanjut agar bisa dieksekusi. Hal itu disampaikan oleh Presiden joko Widodo saat memimpin rapat terbatas mengenai evaluasi pelaksanaan KTT G20 di Jakarta, Senin (28/11)
Presiden menyebut ada 226 proyek yang bersifat multilateral dengan nilai sebesar 238 miliar Dolar Amerika Serikat (AS) dan 140 proyek yang bersifat bilateral dengan nilai 71,4 miliar Dolar AS.
Oleh karena itu Jokowi meminta jajarannya untuk segera mengeksekusi semua program dan inisiatif yang telah disepakati.
“Ini yang paling penting agar segera ditindaklanjuti dengan membentuk task force untuk menyelesaikan kesepakatan-kesepakatan, karena ada 226 proyek yang bersifat multilateral dengan nilai 238 miliar Dolar AS dan 140 proyek yang bersifat bilateral dengan nilai 71,4 miliar Dolar AS. Ini harus dipastikan bahwa semua proyek program dan inisiatif ini segera dapat dieksekusi dengan cepat,” ujar Presiden Jokowi.
Ia juga mendorong jajarannya untuk mempercepat realisasi komitmen investasi yang diperoleh dari negara-negara G20. Sejumlah komitmen investasi tersebut, antara lain, pendanaan infrastruktur melalui skema Partnership for Global Infrastructure and Investment (PGII) dan pendanaan pengembangan kendaraan listrik melalui Just Energy Transition Partnership (JETP) yang dipimpin oleh AS.
Selain itu, terdapat juga komitmen investasi dari Jepang, Inggris, dan Korea Selatan untuk MRT Jakarta serta kerja sama dengan Turki untuk pembangunan Jalan Tol Trans Sumatra dan investasi lainnya.
“Saya melihat ini banyak sekali. Oleh sebab itu, perlu segera ada task force khusus, misalnya yang Amerika [Serikat] siapa, yang UAE [Persatuan Emirat Arab/PEA] siapa, yang Korea siapa, yang Jepang siapa, semuanya, yang Cina siapa, sehingga semuanya bisa secara detail menindaklanjuti apa yang menjadi kesepakatan kita di Bali,” kata Jokowi.
Presiden Jokowi juga menyampaikan kegembiraannya atas keberhasilan Indonesia mengemban amanat presidensi G20 yang telah berhasil mengesahkan kesepakatan para pemimpin G20 yang tertuang di dalam G20 Bali Leaders’ Declaration.
“Mungkin ini bukan evaluasi ya, lebih pada syukuran. Karena saya melihat dari yang pertama, terkait penyelenggaraan saya enggak usah bicara, saya kira orang lain yang sudah banyak menyampaikan. Kemudian yang kedua, terkait substansi, ini juga sangat penting dan itu juga kita peroleh Deklarasi Bali,” ujarnya. [PAR]