Suasana Buka Puasa bersama Fraksi PDI Perjuangan/ist

Koran Sulindo – Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri memotivasi para istri dan keluarga anggota Fraksi PDI Perjuangan untuk aktif dalam urusan-urusan politik.

“Keluarga adalah pangkal utama dari sebuah kehidupan, terutama ibu. Kalau sampai lupa atas peran ibu, itu yang mengkhawatirkan,” kata Megawati dalam acara buka bersama Fraksi PDI Perjuangan dan keluarganya di rumah dinas Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, di Jalan Raya Denpasar No 18, Jakarta, Rabu (22/6).

Megawati mewajibkan para anggota fraksi untuk menghadirkan keluarganya di acara itu.

Megawati mengingatkan para istri anggota Fraksi PDI Perjuangan untuk menjadikan keluarga sebagai sel yang paling menentukan di republik tercinta ini. Megawati bahkan akan mengikuti langsung arisan dengan mereka dan mengecek langsung apakah nanti hanya menjadi forum ngerumpi atau menjadi wadah perjuangan. Megawati juga mengungkapkan bahwa dengan adanya pertemuan rutin, masing-masing keluarga saling nengenal.

“Dengan saling mengenal antarkeluarga, maka terjadi saling kontrol. Lingkungan kita membesar untuk melakukan penjagaan bersama. Di sinilah posisi ibu menjadi sangat penting,” kata Megawati.

Sementara itu Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani mengatakan keluarga sudah menjadi pilar keempat bagi partai berlambang kepala banteng itu setelah kader yang duduk di eksekutif, legislatif dan struktur partai. “Sehingga ke depan ruang politik bagi para keluarganya tetap terbuka, tidak malah ke partai lain,” katanya.

Buka puasa bersama anggota FPPDIP dengan membawa keluarga masing-masing itu memang baru pertama kalinya dilakukan. “Ini langkah untuk membangun kebersamaan,” kata Puan.

Juga hadir dalam acara tersebut Sekretaris Jenderal DPP PDIP  Hasto Kristiyanto serta 104 anggota dari total 109 anggota Fraksi PDIP. Kebanyakan dari mereka membawa serta keluarga.

Hadir juga kader-kader PDIP yang menjadi anggota Kabinet Kerja seperti Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo, serta Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly. [DS]