PRESIDEN RI Joko Widodo memberi apresiasi penuh atas kerja sama pertahanan Indonesia-Prancis dalam pertemuannya dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron di Hotel Splendid Royal, Roma, Italia, Sabtu, 30 Oktober 2021. “Perjanjian kerja sama pertahanan oleh menteri pertahanan kedua negara ditandatangani bulan Juni lalu”, ungkap presiden RI.
Tiga hal pokok dibahas dalam pertemuan bilateral kedua pemimpin:
(1) Kerja Sama Pertahanan
Kerja sama ini harus membuka ruang bagi kerja sama strategis termasuk produksi bersama dalam pertanahan. Investasi Prancis sangat diapresiasi pada industri alutsista di Indonesia.
(2) Perubahan Iklim
Implementasi Perjanjian Paris (Paris Agreement) pada 2015 soal perubahan iklim sangat penting. Komitmen Indonesia soal Paris Agreement, yaitu NDCs (national determined contributions) sudah berada di jalur yang benar. Target Indonesia net zero emission tahun 2060 dan ini lebih awal dilakukan dengan dukungan internasional.
Kebakaran hutan di Indonesia berada di titik terendah dalam 20 tahun dan restorasi mangrove sedang dilakukan secara masif di Indonesia. “Saya akan restorasi hutan bakau hingga 600.000 hektar dalam 3 tahun ke depan”, tekad presiden RI kepada Presiden Macron.
Indonesia mengajak Prancis untuk lebih berperan bekerja sama dalam pengembangan teknologi yang terjangkau dan investasi, sehingga transformasi energi dan ekonomi berjalan lebih cepat.
(3) Indo Pasifik
Indonesia menyampaikan kepada Prancis tentang pentingnya kerjasama ekonomi, pencapaian sustainable development goals (SDGs), maritim, dan konekivitas di kawasan Indo-Pasifik. Kerjasama ini dapat menurunkan ketegangan di Indo-Pasifik.
Indonesia akan memimpin G20 tahun 2022 dan Prancis akan memimpin Uni Eropa. Dua hal ini menjadi momen strategis kerjasama kedua negara, baik dalam kerangka bilateral, ASEAN-Uni Eropa dan G20-Uni Eropa. “Saya harap dukungan Prancis untuk keberhasilan kepemimpinan Indonesia di G20”, harap presiden RI. [Iwan Kamah]