Ilustrasi/Istimewa

Koran Sulindo – PDI Perjuangan membuka pendaftaran untuk bakal calon kepala daerah yang akan bertarung di pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak Jawa Timur pada 2020 nanti. Pendaftaran dimulai sejak 5 hingga 14 September 2019.

“Kami memiliki semangat gotong royong dan kami terbuka bagi mereka yang ingin mendaftar ke PDI Perjuangan. Tetapi tentu saja skala prioritas dari kader internal atau dari mereka yang menjadi tokoh untuk bisa bergabung ke PDIP. Kami akan siapkan dengan sekolah partai,” kata Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, usai memberikan pengarahan pada acara pendidikan kader partai bagi anggota legislatif Provinsi Jawa Timur dan Kabupaten/Kota se-Jawa Timur, di Sidoarjo, Jumat (6/9/2019).

Menurut Hasto di daerah di mana PDI Perjuangan lemah, dinyatakan sebagai daerah terbuka. Tapi daerah-daerah dimana partai berlambang moncong putih kuat dan mengakar, maka yang didorong maju kader partai.

Sebanyak 19 daerah di Jawa Timur akan menyelenggarakan Pilkada pada 2020.

“Kami akan melakukan pemetaan. Yang penting bukan pada targetnya, tapi pada proses kelembagaan kepemimpinan menyiapkan kader-kader partai atau mereka yang bergabung ke partai untuk menjadi pemimpin itu yang kami persiapkan,” katanya.

Khusus pilkada Kota Surabaya yang merupakan ibukota Jatim, mengingat Tri Rismaharini sudah menjabat 2 periode sebagai walikota, PDI Perjuangan ingin mempersiapkan calon untuk memastikan kesinambungan.

“Jangan sampai nanti ada pemimpin yang tidak sepaham dengan visi Ibu Risma dan Pak Whisnu. Tentu saja kami akan cari mereka-mereka yang punya kesepahaman untuk menjadikan kota Surabaya sebagai smart city, green city dengan aneka taman yang begitu indah dan kebudayaannya, itu yang akan kami perkuat. Menjadi tradisi, kultur kepemimpinan di masa depan,” katanya.

PDI Perjuangan akan tetap sesuai dengan mekanisme demokrasi internal partai, membuka pendaftaran secara terbuka.

“Sehingga mereka-mereka, entah dari kalangan PNS yang terpanggil untuk menjadi pemimpin, dosen, tokoh-tokoh agama bersama PDI Perjuangan, kami terbuka. Tetapi kami punya mekanisme. Kami akan lihat rekam jejaknya, komitmennya untuk rakyat, dan tentu saja kami akan mendengarkan masukan dari Ibu Risma, karena beliau adalah walikota yang sudah 2 periode,” katanya.

Pada bagian lain, Hasto berharap setiap kader PDI Perjuangan harus memperlihatkan kesadaran ideologi yang tinggi, memiliki kesadaran politik dan berpartai yang tinggi. Tak hanya itu pars kader juga diminta memiliki kesadaran untuk menerapkan ilmu pengetahuan teknologi terapan dan menjadi kader pelopor yang hidup ditengah masyarakat.

“PDI Perjuangan mempersiapkan seluruh anggota legislatif dengan baik melalui tahapan kontes ketika mereka mau dicalonkan. Dan kemudian penugasan di lapangan. Pada hari ini setelah mereka dilantik, kami berikan pembekalan tentang aspek-aspek ideologis, tata kelola partai dan juga fungsi legislasi, fungsi anggaran, pengawasan. Dan yang tidak kalah penting adalah fungsi representasi diberikan penekanan khusus agar seluruh kader partai siap untuk betul-betul hadir sebagai partai pelopor yang ditandai dengan disiplin dalam ideologi, organisasi, teori, pergerakan untuk rakyat dan dalam perilaku,” kata Hasto.

Pada Kongres V di Bali lalu, PDI Perjuangan menyatakan diri sebagai partai pelopor.

“Sebagai partai pelopor, mengandung sebuah tanggung jawab bagaimana kita disiplin tidak hanya berideologi, tapi juga berdisplin dalam teori, berdisplin berorganisasi, berdisplin pergerakan di tengah rakyat, dan berdisplin dalam berperilaku,” kata Hasto.

Dalam kesempatan itu PDI Perjuangan memberikan medali sebagai penghargaan kepada kader yang meraih suara terbesar saat pemilu legislatif di Jawa Timur. Untuk menyemangati para legislator yang baru saja dilantik itu, Hasto pun memutarkan video berisi pesan-pesan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri saat di Kongres V PDIP lalu.

“Diharapkan seluruh anggota legislatif yang telah terpilih dapat menggunakan momentum pelatihan ini menggembleng dan membangun semangat gotong royong,” katanya.

Disiplin dalam perilaku para kader harus dikedepankan karena kepercayaan rakyat yang diberikan kepada PDI Perjuangan, khususnya pertama kali menang di Jatim mengandung sebuah tanggung jawab bagi masa depan.

“Kami akan gunakan kemenangan itu sebagai tanggung jawab untuk membangun rakyat Jatim dengan lebih baik dengan penuh tanggung jawab. Kami akan berikan sanksi tegas apabila ada yang menyalahgunakan kekuasaan dengan korupsi,” kata Hasto.

Acara konsolidasi itu dihadiri oleh sejumlah kepala daerah PDIP di Jawa Timur. Diantaranya adalah Bupati Ngawi Budi Sulistyono dan Wakil Walikota Surabaya Whisnu Sakti Buana. [CHA/Didit Sidarta]