Koran Sulindo – Seluruh personel Polda Sulawesi Utara yang dilibatkan dalam melakukan pengamanan Pemilu 2019 dalam kondisi baik.
Hal itu tak lepas dari langkah-langkah pencegahan yang ditempuh serta pemantauan rutin termasuk memberikan asupan vitamin kepada anggota.
Upaya itu dilakukan untuk mencegah gugurnya anggota pada saat bertugas mengamankan Pemilu 2019.
“Sementara kondisi di Polda Sulawesi Utara untuk seluruh anggota kita yang digeser untuk pengamanan Pemilu dalam kondisi baik,” kata Kabid Dokkes Polda Sulawesi Utara, Kombes Pol Freddy Worang, di Polda Sulawesi, Kamis (2/5).
“Sampai dengan sekarang belum ditemukan anggota kita yang meninggal dunia akibat faktor kelelahan ataupun akibat melakukan pengamanan Pemilu.”
Selain memberikan multivitamin kepada anggota, para personel yang terlibat dalam pengamanan Pemilu 2019 juga disarankan untuk beristirahat selain melakukan olahraga sebelum kembali bertugas.
Freddy juga menjelaskan bahwa dalam melakukan pengamanan dalam Pemilihan Umum, anggota kepolisian Sulut juga terus diawasi kesehatannya oleh tim medis. Anggota yang sakit juga diberikan terapi oleh pihak dokter kepolisian.
“Sebelum pergeseran mereka kita bekali obat-obatan, P3K termasuk vitamin dan secara rutin anggota kita di seluruh jajaran. Termasuk polres-polres di perbatasan seperti Sangihe dan Talaud itu boatcase-nya atau polikliniknya juga melakukan pemeriksaan kesehatan,” kata Freddy.
Menyoroti banyaknya anggota polisi yang meninggal selama menjaga pelaksanaan Pemilu, Freddy menyebut kelelahan bukan satu-satunya faktor. Menurutnya, ada faktor pendorong lain yang menyebabkan anggota Polri gugur dalam menjalankan tugas.
“Memang faktor kelelahan itu merupakan faktor utama tapi biasanya kejadian yang meninggal itu bukan menyebabkan penyebab utama. Biasanya ada faktor-faktor penyakit penyerta lainnya apakah yang bersangkutan mungkin menderita hipertensi atau ada penyakit jantung dan lain sebagainya,” kata Freddy.
Seperti diketahui, 22 personel Polri gugur dalam tugas menjaga pemilihan umum (Pemilu) 2019. Mereka yang gugur diberi penghargaan pahlawan demokrasi oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
Berikut ini nama-nama 22 polisi yang meninggal saat bertugas mengamankan Pemilu 2019:
Irjen Pol (Anm) Syaiful Zachri dari Mabes Polri
Kompol (Anm) Suratno dari Polda Kaltim
Ipda (Anm) Syaifudin dari Polres Bandung
Bripka (Anm) Mashadi dari Polres Indramayu
Aipda (Anm) Ikwanul Muslimin dari Polres Lombok Tengah
Brigka (Anm) Arif Mustaqim dari Brimob Polda Metro Jaya
Ipda (Anm) Stefanus Pekuawali dari Polres Kupang
Ipda (Anm) Jonter Siringo Ringo dari Polres Dairi
Bripka (Anm) Arie Andrian Winatha dari Polda Kalsel
Aiptu (Anm) M.Supri dari Polres Sidoarjo
Bripka (Anm) Prima Leon Nurman Zasono dari Polres Bondowoso
Iptu (Anm) Totok Sudarto dari Polres Berau
Aipda (Anm) Yustinus Petrus Mangge dari Polres Ende
Ipda (Anm) Daniel Mota dari Polres Belu
Iptu (Anm) Paulus Kenden dari Polres Tanah Toraja
Bripka (Anm) Romadhonis dari Brimob Polda Kepri
AKP (Anm) Partahan Dalimunte dari Polres Padangsidempuan
AKP (Anm) Dani Kardana dari Polres Purwakarta
Bripka (Anm) Alfonsius Rino Frengki Bowaire dari Polres Asmat
Ipda (Anm) Gangsar Sugiono dari Polres Lamongan
Ipda (Anm) Tunggul Simbolon dari Polres Simalungun
Iptu (Anm) Ketut Artawan dari Polres Jembrana
(YMA)