Koran Sulindo – Dewan Pimpinan Pusat PDI Perjuangan menerima delegasi partai penguasa Inggris Raya, Partai Konservatif, yang dipimpin Sir Simon Burns, hari ini. Pertemuan itu untuk berdiskusi sekaligus berbagi pengalaman mengenai praktik demokrasi di negara masing-masing.
Sir Simon Burns didampingi koleganya Nick De Bois. Rombongan Partai Konservatif Inggris itu ditemani oleh koleganya dari Partai Liberal Australia Ian Hanke sebagai konsultan program dari Westminster Foundation For Democracy.
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto berserta jajarannya menerima delegasi Partai Konservatif Inggris. Tampak hadir sejumlah anggota parlemen dari PDI Perjuangan seperti Juliari Batubara, Budiman Sudjatmiko, Diah Pitaloka, dan Eva Kusuma Sundari. Hadir sejumlah pengurus partai dan caleg seperti Heri Akhmadi, Dedy Yevri Sitorus, Kiki Taher dan sejumlah caleg berlatar belakang purnawirawan TNI.
Sebelum diskusi dimulai, Hasto sempat membawa para delegasi Partai Konservatif menikmati sejumlah karya seni berupa lukisan dan alat musik tradisional. Hasto memperkenalkan kulintang, angklung, dan berbagai alat musik yang terpajang di kantor partai berlambang banteng itu.
“Bagi kami, demokrasi dan kemanusiaan itu tak bisa hadir sendiri tanpa adanya kebudayaan yang memanusiakan,” kata Hasto, kepada Simon Burns dan para delegasi negara Inggris di Kantor DPP PDI Perjuangam, Jl. Diponegoro 58, Jakarta, Selasa (19/2/2019).
Hasto juga memperkenalkan partainya secara singkat melalui tayangan video yang sudah disiapkan. Satu yang ditekankan adalah bagaimana partainya menjadi besar karena mendidik kader-kadernya.
“Semua kandidat kami itu, baik untuk kepala daerah dan calon anggota legislatif, wajib dilatih di Sekolah Partai,” kata Hasto.
Sementara itu Nick De Bois mengatakan sangat senang bisa berkunjung dan diterima langsung oleh petinggi PDI Perjuangan. Diakui De Bois, pihaknya ingin belajar dan melihat bagaimana praktik demokrasi dan prinsip internasionalisme yang dipegang oleh PDI Perjuangan.
“Kami ingin belajar banyak bagaimana negara sebesar Indonesia bisa berdemokrasi,” kata Nick De Bois.
Hal serupa juga disampaikan Ian Hanke dari Partai Liberal yang mengatakan tujuan utama kedatangan delegasi ini adalah untuk belajar soal demokrasi di Indonesia.
“Untuk berdiskusi bagaimana demokrasi selanjutnya di negeri ini,” ujar Ian Hanke. [CHA]