Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto

Koran Sulindo – Partai koalisi pendukung calon presiden petahan Joko Widodo akhirnya merampungkan struktur tim kampanye pemenangan Pemilihan Presiden 2019.

Pertemuan yang membahas struktur tim pemenangan itu dihadiri Jokowi dan sembilan sekjen parpol pendukung.

Pertemuan menyepakati penunjukan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto sebagai Sekretaris Tim Kampanye Nasional, bendahara Agus Gumiwang sementara sementara jabatan ketua tim kampanye masih ‘dirahasiakan’.

Posisi ketua tim sukses belum diputuskan dan baru bakal diumumkan sepulang Jokowi dari kunjungan kerja ke Nusa Tenggara Barat.

“Untuk ketuanya sendiri, Presiden segera memutuskan setelah kembali dari Lombok. Karena Presiden hari ini berangkat ke Lombok,” katanya.

“Sudah diputuskan sesuai arahan Pak Jokowi ketua tim kampanye masih di dalam kantong beliau,” kata Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto saat jumpa pers, Senin (13/8).

Hasto juga menyebut setelah tim kampanye dan pemenangan terbentuk, tim akan langsung bekerja. Termasuk untuk pelatihan tim juru bicara yang bakal digelar di Hotel Orio.

“Jadi kita memang pilih hotel sederhana karena semangat kita adalah sederhana, merakyat dan bekerja,” kata Hasto.

Sementara itu menyangkut ketua tim pemenangan, Jokowi mengatakan soal ketua tim sukses mutlak berada di tangannya. Karena itulah ia sudah meminta Jusuf Kalla untuk menjadi Ketua Tim Sukses Pilpres 2019.

“Sudah bersedia,” kata Jokowi setelah mengikuti tes kesehatan di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Minggu (12/8).

JK semdiri mengaku sedang mempertimbangkan untuk menjadi ketua tim sukses pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin. Ia berjanji akan tetap mendukung Jokowi termasuk salah satunya dengan menjadi bagian dari tim suksesnya.

JK juga telah mendatangi rumah Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Dalam pertemuan itu, Megawati sempat meminta Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto memberi gambaran tim pemenangan Jokowi-Ma’ruf.

Partai Golkar pun mendukung usulan JK sebagai ketua tim sukses pemenangan Jokowi-Ma’ruf. Sebab JK dinilai memiliki kapasitas dan sudah lama bekerja sama dengan Jokowi. [SAE/CHA]