Koran Sulindo – Final Piala Dunia 2018 akan mempertemukan Prancis dan Kroasia pada Minggu (15/7) malam. Pertemuan kedua negara untuk memperebutkan gelar juara dunia itu tidak sekadar masalah sepak bola, melainkan “pertarungan ekonomi”; pertarungan pendiri Uni Eropa dan pendatang baru di Uni Eropa.
Sebelum memastikan tiket final, Prancis berhasil mengumpulkan 10 gol dan hanya kebobolan 4 gol selama putaran penyisihan Piala Dunia. Sedangkan, Kroasi berhasil mengumpulkan 12 gol, namun kebobolan 5 gol dan seri 2 kali pertandingan.
Ketika para pengamat sepak bola sibuk mengurai kekuatan dan kelemahan kedua negara, Bloomberg mencoba menganalisis prospek kekuatan ekonomi kedua negara. Memang belum diketahui siapa yang menang dalam gelaran Piala Dunia nanti, tapi setidaknya dalam prospek ekonomi tampaknya jelas siapa yang lebih unggul.
Memang ekonomi Kroasia sempat terpuruk ketika krisis keuangan melanda dunia pada 2008 hingga 2009. Puncaknya krisis itu terjadi pada kuartal (tiga bulan) pertama 2009. Kroasia mengalami resesi selama 6 tahun. Selepas itu, pertumbuhan ekonominya mulai membaik meski masih naik-turun.
Pertumbuhan ekonomi Kroasia mulai stabil dan menunjukkan pertumbuhan positif pada kuartal keempat 2014. Lalu, pada kuartal ketiga 2015, pertumbuhan ekonomi Kroasia mencapai 2% hingga 3%. Merujuk kepada data Uni Eropa, pada 2016 pertumbuhan ekonomi Kroasia mencapai 3,5% dan berlanjut sekitar 3% pada 2017 dan tahun ini diperkirakan tumbuh di atas 2,5%.
Sementara Prancis, pertumbuhan ekonominya rata-rata hanya di kisaran 1% hingga 2,5%. Bahkan pada 2017, pertumbuhan ekonomi Prancis hanya mencapai 2,2% dan tahun ini diperkirakan hanya tumbuh 1,7%. Dari sini menjadi jelas, dari sisi pertumbuhan ekonomi Kroasia menjadi juaranya.
Karena ini perebutan Piala Dunia, maka tentu saja pertanyaan pentingnya: siapa yang menjadi juaranya? Dari sisi ranking FIFA, Prancis berada di urutan ke-7, sementara Kroasia di posisi ke-20. Prancis sudah pernah menjadi juara pada 1998, sedangkan Kroasia hanya puas menjadi juara ketiga pada tahun yang sama.
Dari sisi populasi usia muda, Prancis memiliki jumlah yang lebih banyak walau banyak juga yang tidak menyukai olahraga. Berdasarkan peringkat negara paling bahagia, Prancis lebih unggu dibanding Kroasia. Prancis menduduki peringkat ke-23, sedangkan Kroasia peringkat ke-82. Dengan kata lain, dari sisi negara paling bahagia, Kroasia merupakan negara terendah di Uni Eropa yang lolos ke Piala Dunia.
Sementara tingkat harapan hidup, Prancis juga unggul dibanding Kroasia. Tingkat harapan hidup di Prancis mencapai 82,7 tahun. Sedangkan Kroasia hanya 78 tahun. Atas dasar beberapa fakta itu, analisis Goldman Sachs menjagokan Prancis menjuarai Piala Dunia kali ini.
Peluang menang Prancis disebut mencapai 63%. Sebelum Prancis mencapai babak final, model perkiraan lembaga itu dengan melibatkan 1 juta responden memprediksi Brasil menjadi juara. Setelah itu, pilihan kedua responden jatuh pada Prancis. Akan tetapi, bola bukanlah matematika yang memastikan 1+1=2.
Bola berkaitan dengan strategi dan soliditas pemain. Jika pemain mampu menerapkan strategi dan permainan yang apik, kemungkinan tim itu akan menjadi juara Piala Dunia kali ini. [KRG]