Ilustrasi/esdm.go.id

Koran Sulindo – Wajah Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan terlihat senang, saat meninjau SPBU Nomor 54.63208 Ngawi, Jawa Timur, dan melihat bahan bakar minyak (BBM) jenis Premium tersedia.

Jonan sempat berbincang melayani pengendara motor yang mengisi Premium, bahkan sempat berpose memakai topi layaknya petugas SPBU yang sedang bertugas.

Menjelang arus mudik tahun ini, pasokan Premium di SPBU Ngawi tersebut ditambah dari sekitar 2,2 juta liter menjadi 2,8 juta liter per hari.

“Saya mesti check langsung kesiapan BBM terutama di daerah yang sebelumnya belum ada jalan tol atau di jalan tol fungsional. Di situ nanti Pertamina akan menempatkan kios BBM, mobil dispenser, mobil tangki, dan motor BBM,” kata Jonan, di lokasi peninjauan berikutnya (SPBU Nomor 54.64415 Kertosono, Jatim), Minggu (3/6/2018), seperti dikutip esdm.go.id.

Jonan menepis saat ditanya apakah ada penaikkan harga BBM termasuk yang dijual di berbagai fasilitas BBM di jalan tol fungsional tersebut.

“Tidak, harganya sama dengan yang di SPBU Pertamina pada umumnya. Itu fasilitas penjualan tambahan untuk mengantisipasi mudik lebaran,” ungkap Jonan.

Di SPBU Kertosono, Jonan sempat naik dimobil tangki BBM kapasitas 24 kilo liter Premium dan Pertalite yang siap dioperasikan.

Menteri ESDM melakukan tour darat kesiapan BBM di 5 titik fasilitas BBM sepanjang jalur mudik Jakarta-Semarang-Surabaya, pada akhir pekan lalu.

Kementerian ESDM juga menurunkan 3 tim secara terpisah di Banten/Jawa Barat, DIY/Jateng dan Jatim, untuk memastikan penyaluran premium setelah diterbitkannya Perpres 43/2018 yg mengamanatkan penyediaan BBM Jenis Penugasan (Premium) di JaMaLi.

“Hasil pengecekan kami, ada 54 tambahan SPBU untuk menyediakan premium di Banten. Tiga hari kedepan ditargetkan sudah mulai berjalan,” kata Staf Ahli Menteri (SAM) Energi dan Sumber Daya Mineral Bidang Ekonomi Sumber Daya Alam, Dadan Kusdiana, usai melakukan pantauan ke Depo BBM Tanjung Gerem Banten, Minggu (3/6/2018), seperti dikutip esdm.go.id.

Sebanyak 54 SPBU tersebut merupakan bagian dari 571 tambahan SPBU di Jawa, Madura dan Bali (Jamali) yang akan menyalurkan Premium. Jumlah SPBU yang akan menyalurkan Premium di Jamali meningkat dari 1.519 SPBU menjadi 2.090 SPBU.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menerbitkan Peraturan Presiden Nomor 43 Tahun 2018 tentang Penyediaan, Pendistribusian, dan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak, yang mengharuskan penyediaan BBM jenis Premium di Jamali.

Sementara itu, ada juga 9 SPBU yang juga siap menyalurkan premium di Bekasi Jawa Barat, yaitu SPBU 34.17201 34.17503, 34.17601, 34.17604, 34.17202, 34.17134, 34.17140, 34.17402 dan 34.17550.

“Hasil pantauan kami di 9 SPBU tadi, 2 SPBU di Bekasi dan Purwakarta telah menyalurkan premium dan sisanya siap salur hari ini atau besok,” kata Dadan.

Penentuan lokasi penyalur premium pada wilayah tersebut berdasarkan pada tingkat kebutuhan masyarakat terutama di jalur non tol demi mengantisipasi arus mudik dan balik Idul Fitri 1349 H.

Pantauan lain di Yogyakarta, di SPBU AM Sangaji 44.5215 di Jetis bahkan telah menyediakan premium sejak 27 Mei 2018.

“Sudah sepekan lalu beroperasi,” kata Tenaga Ahli Menteri ESDM Mirza Keumala.

Demikian juga SPBU Munggur Yogyakarta yang menyediakan Premium sejak 1 Juni 2018.

Kemen ESDM menargetkan tambahan penyediaan Premiun di 571 SPBU di Jamali paling lambat 6 Juni 2018.

Sementara itu untuk menjamin pasokan BBM saat arus mudik dan balik lebaran tahun ini, Pertamina menyiapkan 200 motor penjual BBM yang ditempatkan di sekitar daerah rawan kemacetan. Bahkan 40 motor diantaranya melayani penjualan di jalur tol Jawa.

“Satu motor dapat membawa 50 liter. Total motor BBM yang disiapkan di jalur mudik Jawa dan Sumatera sekitar 200 motor untuk antisipasi kendaraan yang kehabisan BBM saat terjebak macet,” kata Jonan, saat meninjau SPBU di rest area tol Cipali kilometer 102 A.

Jonan sempat mencoba motor penjual BBM. Pada motor tersebut terdapat 5 dirijen yang masing-masing dapat terisi 10 liter BBM.

Dalam rangka mengantisipasi permintaan BBM jenis premium, akan ada tambahan sebanyak 571 SPBU di Jawa Madura Bali (Jamali) yang akan menjual Premium.

“Sesuai arahan bapak Presiden, sebisa mungkin Premium disediakan lebih merata. Jadi SPBU yang menjual Premium akan meningkat dari sekitar 1500 SPBU menjadi 2000 lebih SPBU di Jamali. Satu hari satu SPBU bisa suplai Premiun 8000 liter, itu cukup. Itu banyak lho,” katanya.

Menteri ESDM juga meminta Pertamina meningkatkan koordinasi antar wilayah agar lebih fleksibel dalam mengantisipasi keamanan pasokan BBM.

“Pertamina MOR 3, 4 dan 5 (Marketing Operation Region Jabar, Jateng dan Jatim) perlu ada komando dari pusat agar bisa fleksibel dalam strategi pengaturan pasokan BBM. Karena ini pertama kali jalan tol trans Jawa selesai, dan dipakai mudik,” kata Jonan.

Pertamina

Sementara itu Pelaksana Tugas Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati yang mendampingi Jonan pada Tour Jakarta-Surabaya mengatakan pasokan BBM secara umum akan ditambah 15%. Khusus untuk di jalur mudik atau rawan macet ditambah 30%.

Pertamina juga menyiagakan 63 titik KIOSK Pertamax di area Jawa dan Sumatera yang menyediakan produk BBM non subsidi menjelang arus mudik Lebaran 2018.

Gerai KIOSK Pertamax itu juga hadir di beberapa tuas tol fungsional yang dilalui pemudik.

“Dari 63 KIOSK tersebut, sebanyak 57 KIOSK tersebar di beberapa titik di jalur mudik Jawa, tol dan non tol, serta 6 titik KIOSK di jalur Sumatera,” kata Vice President Corporate Communiation Pertamina, Adiatma Sardjito, di Jakarta, Senin (4/6/2018), melalui rilis media.

KIOSK Pertamax merupakan gerai khusus yang dibuat untuk menyediakan produk BBM non subsidi seperti Pertamax dan Pertamax Turbo, dalam bentuk kemasan maupun dengan dispenser sederhana.

Pertamina mengantisipasi jumlah pemudik tahun ini diperkirakan meningkat 11-13 persen dari tahun lalu. Jumlah pemudik menggunakan roda dua diperkirakan mencapai 7,67 juta naik dibanding tahun 2017 yang mencapai 6,8 juta. Sementara jumlah pemudik yang menggunakan roda empat diperkirakan mencapai 3,46 juta, naik dari tahun 2017 yang mencapai 3,1 juta.

Selama Ramadhan dan Idul Fitri 2018, konsumsi BBM harian secara nasional diperkirakan naik rata-rata 15 persen. Pertamina meningkatkan stok dan penyaluran BBM selama Ramadhan dan Idul Fitri dari rata-rata harian normal 90 ribu kiloliter menjadi 104 ribu kiloliter per hari. [DAS]