Ilustrasi: Salah satu proyek Wijaya Karya.

Koran Sulindo – Penggantian direktur utama yang terjadi di Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) pada Jumat ini (27/4) didahului perputaran posisi petinggi BUMN Karya pada Rabu lalu (24/4). Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengangkat Bintang Perbowo menjadi Direktur Utama PT Hutama Karya (Persero).

Demikian antara lain diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Nomor : SK-114/MBU/04/2018. Sebelumnya, Bintang Perbowo adalah Direktur Utama PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Selama 10 tahun di bawah kepemimpinannya, Wika mampu menunjukkan kinerja positif. Wika bahkan berhasil melakukan eskpansi ke pasar konstruksi kawasan Asia. Itu sebabnya, Kementerian BUMN memberikan kepercayaan kepada Bintang Perbowo untuk menakhodai PT Hutama Karya.

“Ada tiga alasan kenapa Pak Bintang ditugaskan di Hutama Karya. Satu: masa tugasnya di Wijaya Karya sudah habis. Kedua: kinerja Pak Bintang bagus dan masih diperlukan. Ketiga: mengingat proyek infrastruktur sedang tinggi-tingginya, diperlukan yang pengalaman, kinerja bagus, leadership kuat, dan mature,” ungkap Deputi Bidang Usaha Konstruksi dan Sarana dan Prasarana Perhubungan Kementerian BUMN Ahmad Bambang di Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu itu.

Kementerian BUMN juga menunjuk Direktur Utama PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk. Tumiyana menjadi Direktur Utama Wika. Juga menunjuk I Gusti Ngurah Putra, yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Utama Hutama Karya, menjadi Direktur Utama PT Waskita Karya (Persero) Tbk, menggantikan M. Choliq.

Dijelaskan Ahmad Bambang lagi, langkah ini merupakan upaya mempercepat sinkronisasi Hutama Karya sebagai pemegang konsesi Proyek Tol Trans Sumatera dengan Waskita Karya selaku kontraktor utamanya. “Makanya, Dirut Hutama Karya yang lama dipindah ke Waskita agar sekalian mempercepat,” tuturnya.

Memang, Waskita Karya saat ini tengah menyelesaikan tiga ruas tol di proyek Trans Sumatera. Ketiganya adalah Kayu Agung-Palembang-Betung; Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat, dan; Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi. [PUR]