Koran Sulindo – Kobaran api dari semburan gas bumi di sumur minyak tradisional di Dusun Bhakti, Gampong Pasir Putih, Kecamatan Ranto Peureulak, Kabupaten Aceh Timur, akhirnya berhasil dipadamkan.
“Api sudah padam. Alhamdulillah,” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana (PNPB) Aceh, Teuku Ahmad Dadek, di Banda Aceh, Kamis (26/4/2018), seperti dikutip antaranews.com.
Api yang membumbung tinggi ke udara hingga 100 meter karena semburan gas itu sudah tidak terlihat, yang tersisa semburan gas bumi berwarna keputihan yang membumbung ke udara sekitar 70 meter lebih.
“Jam 05.00 tadi, tapi gas keluar terus. Padam dengan sendirinya, apinya mengecil, tapi gas masih kuat,” kata Ahmad.
Sumur minyak yang dikelola warga setempat itu berada sekitar 20 kilometer dari jalan lintas nasional Banda Aceh-Medan yang terletak di Desa Beusa, Kecamatan Peureulak, sekitar 60 kilometer dari Idi, ibu kota Kabupaten Aceh Timur.
Setelah kebakaran di sumur minyak itu, Kepala Polda Aceh Irjen Pol Rio S Djambak mengimbau warga Kecamatan Ranto Peureulak menghentikan aktivitas penambangan minyak secara ilegal karena sewaktu-waktu bisa menimbulkan bahaya.
“Aktivitas pengeboran seperti ini ilegal, namun kita tidak bisa melarang karena sumber ekonomi rakyat. Tapi kejadian ini membuat kita sadar, agar tidak melakukan kegiatan ilegal,” kata Kapolda ketika berkunjung ke lokasi ledakan di sumur minyak, Rabu (25/4/2018) kemarin.
Korban Jiwa Bertambah
Kebakaran dan ledakan di sumur minyak itu hingga saat ini telah menewaskan 21 orang dan menyebabkan 40 orang terluka.
“Pagi ini, meninggal bertambah dua orang, sebelumnya ada 19 orang,” kata Kepala Pelaksana BNPB Aceh, Teuku Ahmad Dadek, hari ini, seperti dikutip antaranews.com.
Hingga kini tercatat, tinggal 38 orang korban mengalami luka-luka masih mendapat penanganan medis di rumah sakit.
Ledakan terjadi di dapur pengeboran minyak mentah di jalan pendidikan dusun kamar dingin Desa Pasir Putih Ranto Panjang Peureulak, Kabupaten Aceh Timur, Rabu (25/4) sekitar pukul 00.00 WIB, dan mulai merambat ke rumah penduduk sekitar pukul 01.30 WIB.
Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan sekitar pukul 00.00 WIB, sumur mengalami kelebihan produksi hasil minyak mentah di kedalaman pengeboran sekitar 250 meter.
“Akibat kelebihan produksi (nembak minyak) tersebut banyak masyarakat yang melakukan pengumpulan minyak di sekitar sumur bor tersebut untuk dikumpulkan ke dalam drum,” kata Sutopo.
Kemudian, pukul 01.30 Wib tiba-tiba muncul percikan api disekitar lokasi sumur bor tersebut, yang seketika langsung menyambar di seputaran lokasi pengeboran dan penampungan minyak.
“Semburan api yang besar mengakibatkan puluhan orang yang berada disekitar lokasi mengalami kebakaran dan diperkirakan korban tidak sempat menyelamatkan diri pada saat kejadian,” katanya.
Selanjutnya, pukul 02.30 Wib 2 (dua) unit mobil pemadam kebakaran dari wilayah Peureulak tiba di lokasi kejadian membantu untuk memadamkan semburan api. Hingga pukul 07.20 Wib api belum bisa dipadamkan. [DAS]