Sampah plastik yang menggunung di laut [Foto: Istimewa]

Koran Sulindo – Sampah yang mengotori lautan umumnya merusak ekosistem dan biota laut. Keadaan demikian disebut sudah masuk dalam tahap mengkhawatirkan. Celakanya, kebanyakan sampah itu justru berasal dari darat yang terbawa arus sungai ke laut.

Temuan tersebut disampaikan Dinas Pangan Pertanian Kelautan dan Perikanan (DPPKP) Kota Cirebon, Jawa Barat. Menurut Kabid Kelautan dan Perikanan DPPKP Kota Cirebon, Erythrina Oktiani, tidak semua sampah bisa dikelola sehingga masuk ke aliran sungai dan bermuara ke laut.

Akibatnya, sampah yang menumpuk di laut dan pantai sangat mengkhawatirkan karena merusak ekosistem dan biota laut. “Sampah sungai sebagian besar dari sampah penduduk yang berada di pinggir pantai yang harus dilatih untuk mengelolanya,” tutur Erythrina seperti dikutip antaranews.com pada Kamis (26/10).

Ketika pelatihan ini diterapkan kepada masyarakat, harapannya bisa membangun kesadaran agar tidak membuang sampah sembarangan. Untuk itu, DPPKP Cirebon dan Kementerian melatih sekitar 40 peserta yang berasal dari guru, mahasiswa dan dosen.

Dengan demikian, akan terbangun pemahaman pengelolaan sampah yang baik sehingga ikut menjaga lingkungan sekitar termasuk laut dan pantai. Pesertanya kelak diharapkan bisa menjadi “agen” lingkungan. [KRG]