Suluh Indonesia – Bahasa sebagai alat komunikasi antar manusia menjadi hal penting dalam kehidupan, mengingat fungsi mendasarnya sebagai alat penghubung dalam kehidupan sehari-hari. Bayangkan jika ketiadaan bahasa terjadi, bukankah akan menjadi lebih rumit jika kita berkomunikasi?
Ada banyak definisi bahasa menurut ahlinya. Bill Adams: bahasa adalah sebuah sistem pengembangan psikologi individu dalam sebuah konteks inter-subjektif. Wittgenstein: bahasa merupakan bentuk pemikiran yang dapat dipahami, berhubungan dengan realitas, dan memiliki bentuk dan struktur yang logis. Ferdinand De Saussure: bahasa adalah ciri pembeda yang paling menonjol karena dengan bahasa setiap kelompok sosial merasa dirinya sebagai kesatuan yang berbeda dari kelompok yang lain. Plato: bahasa pada dasarnya adalah pernyataan pikiran seseorang dengan perantaraan onomata (nama benda atau sesuatu) dan rhemata (ucapan) yang merupakan cermin dari ide seseorang dalam arus udara lewat mulut. Bloch & Trager: bahasa adalah sebuah system simbol yang bersifat manasuka dan dengan sistem itu suatu kelompok sosial bekerja sama. Masih banyak pendapat lainnya dari para ahli bahasa.
Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), bahasa adalah; 1.Sistem lambang bunyi yang arbitrer, yang digunakan oleh anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama berinteraksi, dan mengidentifikasikan diri; 2. Percakapan (perkataan) yang baik tingkah laku yang baik; sopan santun.
Pemetaan bahasa di Indonesia oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah dilakukan sejak 1991 hingga 2017. Bahasa Daerah (tidak termasuk dialek dan subdialek) di Indonesia yang berhasil diidentifikasi dan divalidasi sebanyak 652 bahasa dari 2.452 daerah pengamatan. Jika berdasarkan akumulasi persebaran bahasa daerah per provinsi, maka jumlahnya ada 733. Bahasa-bahasa di wilayah Nusa Tenggara Timur, Maluku, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat belum semuanya berhasil diidentifikasi.
Dari data yang ada diketahui terdapat 384 bahasa di Tanah Papua. Hal ini makin memperjelas posisi Tanah Papua sebagai daerah yang paling banyak memiliki bahasa daerah dibanding daerah lain di Indonesia. Jika berdasarkan data dari Badan Bahasa bahwa terdapat 733 bahasa di Indonesia, itu berarti Tanah Papua; Papua Barat dan Papua, menyumbang lebih dari separuhnya.
Yuk kita coba tengok beberapa bahasa yang ada di Pulau Papua;
Bahasa Aabinomin; dituturkan oleh etnik Aabinomin di Kampung Baso, Distrik Mamberamo Hulu, Kabupaten Mamberamo Raya, Papua.
Bahasa Arandai; dituturkan di Kampung Botonik, Distrik Arandai, Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat.
Bahasa Biak; dituturkan oleah etnik Biak di Kampung Kajasbo, Distrik Biak Timur, Kabupaten Biak Numfor, Papua.
Bahasa Fkour; dituturkan di Kampung Pasir Putih, Distrik Fokour, Kabupaten Sorong, Papua Barat.
Bahasa Koiwai; dituturkan di Kampung Anda Air, Distrik Kaimana, Kabupaten Kaimana, Papua Barat.
Bahasa Korowai Karuwage (Korowage) ; dituturkan oleh masyarakat Karuwage, Distrik Firiwage, Kabupaten Boven Digoel, Papua.
Bahasa Maraw; dituturkan etnik Wondeu di Kampung Webi, Distrik Yapen Barat, Kabupaten Yapen, Papua,
Bahasa Mpur; dituturkan di Kampung Kebar, Distrik Kebar, Kabupaten Tambrauw, Papua Barat.
Bahasa Ndarame; dituturkan oleh etnik Agumatum di Kampung Wowi, Distrik Seredela, Kabupaten Yahukimo, Papua.
Bahasa Wardo; dituturkan di Kampung Boni, Distrik Warwarbomi, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat.
Bahasa Yamas; dituturkan oleh masyarakat Kampung Yamas, Distrik Joerat, Kabupaten Asmat, Papua.
Baca juga Membumikan Bahasa Batak Lewat Cerpen
Banyak bukan? Padahal pada kenyatannya masih ada ratusan lainnya di Tanah Papua. Malah disinyalir eksistensi bahasa daerah mulai terancam punah, karena penggunanya semakin sedikit. Menurut Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa jika mengacu pada jumlah 652 bahasa daerah yang sudah diidentifikasi dan dipetakan, ternyata baru 71 bahasa yang dihidupkan kembali atau direvitalisasi sejak 2011 hingga 2017.
Badan Bahasa juga sudah mengklasifikasikan beberapa status bahasa daerah. Hasilnya adalah sebanyak 19 bahasa masuk kategori aman, 16 bahasa stabil, 2 bahasa mengalami kemunduran, 19 bahasa terancam punah, 4 bahasa kritis, dan 11 bahasa telah punah. Bahasa yang sudah punah itu berasal dari Maluku dan Papua. [Nora E]