Rentetan letusan gunung berapi dan gempa bumi adalah bukti zona cincin api pasifik semakin aktif [Foto: Istimewa]

Koran Sulindo – Ketika Gunung Agung di Pulau Bali mulai bergemuruh sejak September tahun lalu, sesungguhnya mengingatkan masyarakat sekitar tentang letusan gunung itu pada 1963. Gejala erupsinya dirasakan sama. Ketika memuncak, letusannya sekitar 54 tahun yang lalu sungguh dahsyat.

Itu sebabnya, ketika gejala erupsi itu muncul pada September 2017, pihak berwenang segera mengingatkan masyarakat sekitar untuk mengungsi. Getaran dengan intensitas bervariasi terus belanjut hingga November pada tahun yang sama sehingga mencapai puncaknya pada 21 November tahun lalu.

Akibatnya, sekitar 140 ribu jiwa mesti diungsikan dan setelah empat bulan kemudian, erupsi Gunung Agung masih saja berlanjut. Lalu, pada Januari tahun ini, Gunung Kusatsu-Shirane, berjarak sekitar 150 kilometer di barat laut Tokyo meletus yang memicu terjadinya longsor di kawasan itu. Letusan ini, menurut laporan Asia Nikkei, mengejutkan Badan Meterologi Jepang.

Letusan yang mengakibatkan longsor itu menimbulkan korban jiwa dan belasan orang terluka. Pada saat yang sama Gunung Mayon di Filipina juga memuntahkan abu dan lahar sehingga sekitar 56 ribu jiwa terpaksa mengungsi untuk menghindari erupsi gunung tersebut. Tidak lama kemudian, pada pertengahan Februari 2018, Gunung Sinabung di Tanah Karo, Sumatra Utara meletus yang diperkirakan mencapai 5.000 meter dari permukaan gunung itu.

Setelah letusan itu, awan panas meluncur mencapai jarak 4,9 kilometer ke arah sektor selatan-tenggara dan 3,5 kilometer ke arah timur-tenggara. Letusan itu membuat warga panik. Orang-orang melarikan diri, bahkan anak-anak sekolah dasar berlari meninggalkan sekolah menuju ke rumah.

Letusan Gunung Sinabung itu diikuti dengan gempa bumi yang terjadi Papua Nugini dengan kekuatan 7,5 skala Richter, Gempa itu adalah yang paling besar dalam 100 tahun terakhir. Kemudian, awal bulan ini gempa berkekuatan 6,4 skala Richter menghantam Kota Hualien, Taiwan. Gempa ini menewaskan 17 orang dan membuat gedung-gedung menjadi miring.

Apa yang terjadi di Filipina, Indonesia dan Jepang merupakan bukti negara-negara itu berada di zona cincin api pasifik (The Ring of Fire). Negara yang berada di cincin api pasifik ini akan sering mengalami gempa bumi dan letusan gunung berapi yang mengelilingi cekungan Samudera Pasifik.

Dari negara-negara tersebut terutama Indonesia disebut memiliki gunung berapi yang paling aktif dibanding yang lainnya. Itu sebabnya, lahan masyarakat yang tinggal dekat gunung berapi subur karena bekas letusan. Korban jiwa karena letusan gunung berapi di Indonesia juga jauh berkurang terutama karena peningkatan koordinasi penanggulangan bencana oleh Badan Penanggulang Bencana Nasional dan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi. [KRG]