Jakarta – Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengumumkan kehadiran Angkatan Bersenjata Ukraina di Oblast Belgorod, Rusia. Hal itu ia sampaikan dalam pidato malam pada Senin (07/04/2025).
Menurut The Kyiv Independent, Zelensky menyampaikan laporan dari Panglima Tertinggi Oleksandr Syrskyi tentang kehadiran militer Ukraina di Oblast Belgorod dan Kursk.
“Di garis depan, kehadiran kami di Kursk, dan kehadiran kami di Belgorod (Oblast),” katanya.
“Kami terus melakukan operasi aktif di area perbatasan di wilayah musuh, dan ini benar-benar adil—perang harus kembali ke tempat asalnya.”
Reuters melaporkan bahwa Zelenskyy mengungkap tujuan penempatan pasukan Ukraina di Belgorod adalah untuk melindungi Kharkiv dari serangan Rusia. Ini sama dengan tujuan kehadiran pasukan Ukraina di Sudzha, yang melindungi Sumy.
Ia kemudian merujuk pada operasi di wilayah tersebut oleh Resimen Serangan ke-225 Ukraina. Ia memberi selamat atas kinerja unit itu.
Zelenskyy mengulangi pernyataan lama Kyiv bahwa meskipun Rusia telah merebut kembali wilayah Kursk dalam beberapa minggu terakhir, operasi tersebut berhasil menarik pasukan Rusia dari garis depan perang utama di wilayah Donetsk.
“Berkat seluruh operasi Kursk, kami telah berhasil mengurangi tekanan pada sektor garis depan lainnya, khususnya di wilayah Donetsk,” katanya.
Bulan lalu, Zelenskyy telah secara tidak langsung merujuk pada “langkah-langkah tertentu” yang diambil oleh militer Ukraina di Rusia “sedikit di bawah wilayah Kursk”. Ini secara implisit menunjukkan keberadaan pasukan di wilayah Belgorod.
Para blogger militer Rusia telah melaporkan pertempuran di wilayah Belgorod antara pasukan Rusia dan Ukraina.
Pada hari Minggu, Rusia mengatakan pasukannya telah merebut desa Basivka di wilayah Sumy di timur laut Ukraina—di seberang Kursk—dan menggempur pasukan Ukraina di berbagai pemukiman.
Presiden Rusia Vladimir Putin telah berulang kali menyarankan agar pasukan Rusia membentuk zona penyangga di sepanjang perbatasan.
Namun, seorang juru bicara militer Ukraina membantah klaim bahwa Basivka berada di tangan Rusia. [BP]