Jakarta – Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan China memasok senjata ke Rusia, termasuk bubuk mesiu dan artileri, mengutip laporan dari badan keamanan dan intelijen Ukraina. Hal itu ia sampaikan dalam konferensi pers di Kyiv pada Kamis (17/04/2025).
“Kami akhirnya menerima informasi bahwa China memasok senjata ke Federasi Rusia. … Kami yakin perwakilan China terlibat dalam produksi sejumlah senjata di wilayah Rusia … Kami melihat kerja sama antara kedua negara di bidang ini, dan kami harus mengakui hal itu sedang terjadi,” Zelenskyy mengumumkan, dikutip dari The Guardian.
Ia menambahkan bahwa Ukraina berharap untuk membagikan dokumentasi yang akan mendukung klaim tersebut minggu depan.
“Saya tidak bisa mengatakan kami terkejut,” kata Zelenskyy, dikutip dari Politico.
“Namun, kami berbicara dengan pemimpin China dan ia berjanji tidak akan menjual atau memberikan senjata kepada Rusia. Sayangnya, kami memiliki fakta dan melihat informasi yang bertolak belakang”.
“Bagaimanapun, kami sudah memiliki fakta bahwa China tengah memperkuat kemampuan pertahanan Rusia. Dan ini buruk,” tambahnya.
China secara resmi mengklaim bersikap netral dalam perang antara Rusia dan Ukraina, dan menyerukan “penyelesaian konflik secara damai dan diplomatis”.
Namun pada bulan Februari 2022, sesaat sebelum Kremlin melancarkan serangan, Moskow dan Beijing mengumumkan “kesepakatan kemitraan tanpa batas”.
Beijing dituduh memasok senjata dan komponen untuk produksi pesawat nirawak ke Rusia secara diam-diam, sembari menghentikan pasokan pesawat nirawak ke Ukraina. China membantah tuduhan tersebut. [BP]




