Jakarta – Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengutuk serangan rudal Rusia yang menewaskan 34 orang di Sumy pada Senin (14/04/2025).
Serangan pertama menghantam salah satu gedung universitas dan yang kedua meledak tepat di atas jalan. Selain korban tewas, terdapat 117 orang terluka, termasuk anak-anak dan seorang bayi perempuan.
Jumlah itu telah meningkat setelah sebelumnya Zelenskyy melaporkan terdapat 68 korban, di mana 8 di antaranya dalam kondisi serius.
Serangan itu menghantam tepat di jantung kota Sumy pada Minggu Palma, merusak total 20 gedung termasuk 5 gedung apartemen, kafe, pertokoan, dan pengadilan distrik.
Zelenskyy membagikan foto dan video di kanal Telegramnya. Foto-foto dari tempat kejadian perkara menunjukkan gedung-gedung rusak, sejumlah kendaran terbakar, jenazah bergelimpangan, dan puing-puing berserakan.
Menanggapi serangan itu, ia mengatakan “Hanya sampah yang benar-benar gila yang dapat melakukan hal seperti ini”.
Ia juga kembali berseru agar Amerika Serikat, Eropa, dan negara-negara lain di dunia tidak bersikap acuh tak acuh, karena sekarang sudah bulan kedua presiden Rusia Vladimir Putin mengabaikan usulan gencatan senjata total dan tanpa syarat.
Zelenskyy menegaskan bahwa tekanan yang benar-benar kuat, dengan dukungan yang tepat dari Ukraina, akan menghentikan Rusia memperpanjang perang.
“Tanpa tekanan pada si agresor, perdamaian tidak mungkin terjadi. Pembicaraan tidak pernah menghentikan rudal balistik dan bom udara,” katanya. [BP]