Zelenskyy menunggu Rusia menyetujui gencatan senjata penuh dan tanpa syarat. (Sumber: @V_Zelenskiy_official)
Zelenskyy menunggu Rusia menyetujui gencatan senjata penuh dan tanpa syarat. (Sumber: @V_Zelenskiy_official)

Jakarta – Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengharapkan kedatangan Vladimir Putin dalam sebuah pertemuan di Turki pada Kamis (15/05/2025).

Sambil menyatakan kesediaan untuk bernegosiasi, ia berkata ingin bertemu Putin secara pribadi.

“Di Ukraina, kami sama sekali tidak punya masalah dalam bernegosiasi—kami siap untuk format apa pun. Saya akan berada di Turki Kamis ini, 15 Mei, dan saya berharap Putin juga akan datang ke Turki. Secara pribadi,” tegasnya, dikutip dari kanal Telegramnya.

“Dan saya berharap kali ini, Putin tidak akan mencari-cari alasan mengapa dia “tidak bisa” datang. Kami siap untuk berbicara, untuk mengakhiri perang ini.”

Pernyataan ini datang dua hari setelah Zelenskyy bertemu dengan para pemimpin Prancis, Jerman, Polandia, dan Inggris di Kyiv.

Dalam pertemuan itu, mereka sepakat bahwa harus ada gencatan senjata tanpa syarat di udara, laut, dan darat setidaknya selama 30 hari sejak Senin (12/05/2025).

Gencatan senjata itu akan membutuhkan pemantauan yang efektif, dengan koordinasi yang erat dengan Amerika Serikat.

Jika Rusia menolak, negara-negara Barat akan menerapkan sanksi yang lebih keras pada sektor perbankan dan energi. Sanksi energi akan menargetkan bahan bakar fosil, minyak, dan armada bayangan Rusia.

Dalam pertemuan di Kyiv, negara-negara Barat juga sepakat untuk mengadopsi paket sanksi UE ke-17 dan mengoordinasikannya dengan sanksi oleh Inggris, Norwegia, dan Amerika Serikat.

Melansir dari Reuters, paket sanksi UE ke-17 diajukan oleh Komisi Eropa pada Selasa (06/05/2025) lalu. Sanksi itu memasukkan lebih banyak individu dan lebih dari 100 kapal yang terkait dengan armada bayangan Rusia. [BP]