Koran Sulindo – Selama belasan tahun terakhir Pancasila kurang mendapat perhatian serius, termasuk di sekolah. Bahkan ada kegamangan di kalangan penyelenggara negara untuk menyuarakan dan mengartikulasikan Pancasila di ruang publik.
Akibatnya, Pancasila kurang terbudayakan dalam moral publik. Penguatan kembali ideologi Pancasila ke dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, melalui keyakinan, alam pikiran dan praktiknya, perlu mendapat perhatian seirus sekarang ini.
“Segenap pemangku kepentingan perlu bekerja sama menghidupkan dan menggelorakan kembali Pancasila sebagai laku hidup anak-anak bangsa,” Kepala Unit Kerja Presiden-Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP-PIP) Yudi Latif, Jumat (11/8), melalui rilis media.
UKP-PIP dan Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti) akan meluncurkan program penguatan pendidikan Pancasila di Bogor, Jawa Barat , hari ini. Acara yang diikuti 530 mahasiswa dan 110 dosen dari seluruh Indonesia akan berlangsung hingga Sabtu besok. Presiden Joko Widodo dijadwalkan meresmikan kick off Pendidikan Pancasila ini di Istana Bogor.
Ketua Dewan Pengarah UKP-PIP Megawati Soekarnoputri dijadwalkan juga hadir.
Sebelumnya, peserta perwakilan dari Aceh hingga Papua itu berkeliling Istana Bogor dan senam pagi bersama Presiden Jokowi.
Menyenangkan
Bentuk penguatan nilai Pancasila pada acara tersebut dibuat kekinian. Misalnya penayangan film, permainan, hingga diskusi.
“Kami harapkan sehingga belajar Pancasila itu menjadi suatu yang menyenangkan,” kata Yudi.
UKP-PIP kembali menggelar acara pada 21-22 Agustus 2017 di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan. Dalam acara ini, akan didatangkan 72 orang ikon dari berbagai latar belakang berinteraksi dengan muda-mudi yang hadir.
“Bentuknya akan ada booth sendiri-sendiri. Ikon olahraga di booth sendiri, begitu juga seni, budaya, sains, dan lain-lain. Terserah, anak-anak sukanya bidang apa. Kalau mau jadi olahragawan ya ketemu idolanya. Yang suka sains nanti ada peraih medali fisika dan ilmuwan Indonesia di luar negeri,” kata Yudi. [DAS]