Vladimir Putin bertemu dengan Presiden Republik Rakyat China Xi Jinping di sela-sela pertemuan puncak SCO di Astana. (Sumber: Президент России)
Vladimir Putin bertemu dengan Presiden Republik Rakyat China Xi Jinping di sela-sela pertemuan puncak SCO di Astana. (Sumber: Президент России)

Jakarta – Presiden Republik Rakyat China Xi Jinping akan melakukan kunjungan resmi ke Rusia pada tanggal 7-10 Mei 2025 atas undangan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Berdasarkan laporan resmi dari Kremlin di Telegram, Xi akan menghadiri perayaan resmi yang menandai peringatan 80 tahun Kemenangan Uni Soviet atas Nazi dalam Perang Patriotik Raya.

Pembicaraan bilateral selama kunjungan tersebut akan berfokus pada aspek-aspek inti dari kemajuan hubungan Rusia-China, yaitu kemitraan komprehensif dan kerja sama strategis.

Pertemuan itu juga akan membahas masalah-masalah mendesak pada agenda internasional dan regional.

Selain itu, kedua pemimpin akan menandatangani sejumlah dokumen bilateral antarpemerintah dan antardepartemen.

Mengutip dari The National WW2 Museum, Uni Soviet kehilangan sekitar 8,8-10,7 juta tentara dan 24 juta warga sipil selama Perang Dunia 2.

Puncak kemenangan ditandai dengan pengibaran bendera Uni Soviet di Gedung Reichstag pada 30 April 1945, hari yang sama ketika Adolf Hitler bunuh diri.

Foto yang diiambil selama momen itu menjadi simbol Hari Kemenangan tanggal 9 Mei 1945. Hari tersebut adalah salah satu hari raya terpenting dan sakral bagi Uni Soviet, dan kini Rusia.

Berbagai perayaan dan acara peringatan diadakan dengan parade militer di kota-kota besar. Pertunjukan paling spektakuler digelar di Lapangan Merah, Moskow.

Menurut Izvestiya, beberapa pemimpin negara lain yang akan menghadiri perayaan Hari Kemenangan adalah presiden Belarus, Azerbaijan, Kazakhstan, Kyrgyzstan, Uzbekistan, Tajikistan, Turkmenistan, Kuba, Brasil, Serbia, Bosnia dan Herzegovina, Venezuela, Burkina Faso, Mongolia, Palestina, serta PM India, PM Slovakia, Sekjen Partai Komunis Vietnam, dan Duta Besar Israel.

Belum diketahui apakah Presiden AS Donald Trump akan datang ke Moskow atau tidak. Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengumumkan hal ini pada 13 Februari 2025 dalam sebuah pengarahan. [BP]