Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto dalam pelatihan ekonomi kerakyatan/CHA

Koransulindo – PDI Perjuangan terus berupaya konsisten meniti jalur ekonomi kerakyatan. Mengingat,  itulah cita-cita yang diingnkan Proklamator RI Ir Soekarno. Karenanya, partai di bawah kepemimpinan Megawati Soekarnoputri itu selama dua hari mengelar pelatihan menejer ekonomi kerakyatan.

Hal itu disampaikan Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto saat membuka acara Pelatihan Penggerak Menejer Ekonomi Kerakyatan, di Kantor DPP PDI Perjuangan, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu (20/7/2016).

Menurut Hasto, ekonomi kerakyatan merupakan kekuatan, berarti bekerja atas dasar prinsip-prinsip kemanusiaan. Dia pun mewanti-wanti kepada kader PDI Perjuangan peserta pelatihan agar tak takut dengan kekuatan modal

Hasto menuturkan kader-kader PDI Perjuangan wajib. memanggul tugas ideologis. Artinya, yang kuat membantu yang lemah dan bergotong royong. “Ekonomi kerakyatan merupakan kekuatan PDIP.  Ini mencegah ketidakadilan di sektor produksi dan distribusi adalah tugas iedologi kita. Ketika anda mengorganisir ekonomi kerakyatan, maka anda menjalankan tugas ideologis,” kata Hasto.

Dia melanjutkan, Indonesia punya sejarah panjang dalam ekonomi kerakyatan. Hasto lantas mengutip pembicaraan antara Megawati dengan Joko Widodo jelang pembentukan Kabinet Kerja pada 2014 silam

Megawati, sambung Hasto, memberi contoh ke Jokowi tentang kiprah Sarikat Islam dan Muhammadiyah yang punya jalur pedagangan kala itu.

“Bu Mega meminta perekonomian kerakyatan dikembalikan kepada khitahnya.  Ada organisasi yang secara historis punya pengalaman menggerakkan ekonomi rakyat,” ujarnya.

Hasto mengimbau, kader-kader PDIP peserta pelatihan menejer ekonomi kerakyatan juga dituntut untuk  visioner. Ia lantas mencontohkan jasa ojek atau pun taksi berbasis aplikasi.

“Bagaimana kita terinspirasi dari Go-Jek, Uber. Ketika terbentur sistem, ia bisa menjadi kekuatan ekonomi kerakyatan,” imbuhnya.

Pelatihan yang digelar Badan Pembedayaan Ekonomi Kerakyatan (BPEK) Pusat PDI Perjuangan itu digelar di Cariu, Bogor selama Rabu (20/7) dan Kamis (21/7). Sejak 2008, BPEK PDIP telah menggelar 46 kali pelatihan dengan total peserta sampai saat ini mencapai 3.646 orang.

Pesertanya pun tidak hanya dari kader PDI Perjuanganm Ada dari kalangan umum, santri, aktivis gereja, pelaku usaha mikro sektor pangan, automotif, hingga kelompok tani. Hasto berharap peserta pelatihan bisa benar-benar menggerakkan ekonomi kerakyatan. “Jangan lagi ada. kemiskinan,” papar Hasto.

Ketua Badan Penggerak Ekonomi. Kerakyatan PDI Perjuangan, Effendy Sianipar mengatakan, guna menjalankan prinsip Trisakti pihaknya membuat pelatihan, bimbingan, penyuluhan, dan pendampingan ekonomi rakyat, serta monitoring dan evaluasi.

“Ini mewujudkan ekonomi yang berbasis kerakyatan, sehingga bisa berdikari dan sejahtera,” kata Effendi. (CHA)