Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan Covid-19 subvarian BA.2 yang dijuluki ‘Son of Omicron’ masuk dalam kategori Variant of Concern (VoC). Variant of Concern adalah varian virus corona yang menyebabkan peningkatan penularan dan angka kematian akibat Covid-19.
VoC merupakan varian dengan dua komponen Variant of Interest (VoI). Sementara, VoI sendiri adalah varian SARS-CoV-2 yang ditandai dengan mutasi asam amino yang menyebabkan perubahan fenotipe virus, yang diketahui atau diprediksi dapat mengubah kondisi epidemiologi, antigenesitas, dan virulensi virus.
Dikenal sebagai BA. 2, virus varian baru ini adalah turunan dari varian omicron yang menyebabkan terjadinya lonjakan besar covid-19 di Amerika Serikat dan di tempat lain di seluruh dunia. Ahli virologi mengacu pada varian omicron asli sebagai BA. 1.
“BA.2 adalah salah satu anak keturunan dari varian Omicron, sehingga BA.2 juga termasuk Omicron dan masuk dalam kategori Variant of Concern (VoC),” kata Pakar Senior Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Dr Maria Van Kerkhove.
Berdasarkan data yang dilaporkan WHO, penyebaran dan penularan kasus infeksi BA.2 meningkat di Denmark dan India. “Beberapa data awal BA.2 menunjukkan ada sedikit peningkatan laju pertumbuhan di atas BA.1 (varian Omicron),” ujar Maria.
BA.1 dan BA.2 memiliki banyak perbedaan. Varian BA.2 memiliki lima mutasi unik pada bagian penting dari protein yang digunakan virus untuk menempel pada sel manusia dan menyerang.
Namun, penilaian awal menemukan bahwa BA.2 tampaknya tidak mengurangi efektivitas vaksin lebih besar dari omicron asli. Dosis booster adalah 70% efektif untuk mencegah penyakit simtomatik dari BA.2 dua minggu setelah menerima suntikan, dibandingkan dengan efektivitas 63% untuk strain omicron asli.
Menurut Statens Serum Institut, yang melakukan pengawasan penyakit menular untuk Denmark, subvarian ini 1,5 kali lebih mudah menular daripada Omicron asli, yang disebut oleh para ilmuwan sebagai BA.1.
Oleh karena itu WHO menegaskan hal yang paling penting dilakukan adalah untuk mengambil tindakan, agar tidak terpapar atau mengurangi laju penularan infeksi virus SARS-CoV-2, entah varian apapun yang saat ini masih beredar di tengah-tengah kita, terutama Omicron yang sedang mendominasi di seluruh dunia sekarang.
WHO menyebutkan, bahwa kasus infeksi atau penularan Omicron sekarang dominan di seluruh dunia, dan menyalip infeksi varian Delta, meski varian Delta juga masih bisa dan terus menginfeksi orang-orang. [PAR]