Politikus Golkar Jusuf Hamka mengungkapkan momen penunjukan dirinya sebagai calon wakil gubernur Jakarta untuk diduetkan dengan Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Kaesang Pangarep.
Jusuf menjelaskan bahwa awalnya diajak makan siang bersama Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, pada Kamis (11/7) di Kantor DPP Golkar. Dalam pertemuan itu, Jusuf dimintai pandangan terkait sejumlah permasalahan di Jakarta.
“Saya ditanya ini bagaimana Jakarta dengan kemacetan, banjir. Apa sih yang bisa dilakukan, kamu kan pelaku usaha infrastruktur,” ujarnya kepada wartawan di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu (13/7). Ia menambahkan bahwa untuk mengurai kemacetan, diperlukan keberanian dalam mengambil keputusan.
“Kalau mau mengatasi kemacetan ini masalah nyali. Nyali apa? Berani apa enggak. Karena kalau mau mengatasi kemacetan, mobilnya diproduksi bertambah, jalannya enggak produksi bertambah. Enggak seimbang,” imbuhnya.
Selain persoalan kemacetan, Jusuf juga diminta membeberkan solusi terhadap masalah Jakarta lainnya seperti sampah hingga pendidikan. Setelah menyampaikan pandangannya, Jusuf mengaku langsung kembali pulang ke rumahnya. Namun, ia kemudian diminta Airlangga untuk kembali datang ke DPP Partai Golkar.
Setibanya di kantor, Jusuf kembali diminta menyampaikan konsep yang dimilikinya untuk mengatasi permasalahan di DKI Jakarta di hadapan pengurus partai. “Saya ceritakan terus mereka rapat, saya menunggu di luar. Mendadak bilang, ‘Pak Yusuf ada baju kuning enggak, ya sudah dipinjemin bajunya’, makanya bajunya gombrong,” tuturnya.
Tidak lama setelah itu, Kaesang bersama pengurus DPP PSI tiba di Kantor Golkar. Jusuf menyebut bahwa saat itu juga sempat terjadi pertemuan empat mata antara Airlangga dengan Kaesang. Usai bertemu empat mata, Airlangga tiba-tiba memanggil Jusuf dan memperkenalkan dirinya sebagai pendamping wakil gubernur di Pilkada Jakarta.
“Setelah keluar memperkenalkan semuanya, mendadak saya dipanggil, terus dibilang ‘kamu ditunjuk kalau Pak Kaesang mau maju ini wakilnya’,” ungkap Jusuf. “Saya cuma bisa bilang ini enggak salah Pak, Saya enggak punya logistik, logistik saya bukan buat bagi-bagi ke rakyat,” tambahnya.
Sebelumnya, Kaesang bersama jajaran PSI bertamu ke markas DPP Golkar di Jakarta Barat, Kamis (11/7) sore. Usai pertemuan, Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto menawarkan Jusuf Hamka sebagai calon wakil gubernur jika Kaesang Pangarep memilih maju di Pilkada Jakarta 2024. “Apabila kesempatan itu ada, dan Mas Kaesang siap untuk maju, Golkar akan mendukung,” ujarnya.
Airlangga beralasan menyodorkan Jusuf Hamka karena tantangan besar di Jakarta adalah terkait infrastruktur, terutama kemacetan. Jusuf Hamka, katanya, sudah lama berkecimpung dalam urusan infrastruktur dan dikenal pula sebagai ‘bos tol’.
Nama Jusuf Hamka memang selama ini dikenal sebagai pengusaha dan identik dengan julukan ‘bos jalan tol’. Ia adalah pendiri PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP). Selain di bidang bisnis, Jusuf kini masih menjabat sebagai Bendahara PBNU dan merupakan pendiri Warung Nasi Kuning untuk kaum duafa. [UN]