Rakyat Venezuela yang setia mendukung Presiden Nicolas Maduro [Foto: Istimewa]

Koran Sulindo – Enam orang yang mengaku sebagai delegasi Uni Eropa dipulangkan secara paksa dari Venezuela dengan tuduhan “konspirasi”. Keenam orang itu berkunjung ke Venezuela untuk menemui Juan Guaido, tokoh oposisi yang juga telah melakukan upaya kudeta dengan mendeklarasikan diri sebagai presiden sementara.

Keenam orang yang merupakan anggota parlemen Uni Eropa itu, demikian diberitakan RT.com pada Senin (18/2) tiba di Venezuela pada Minggu (17/2) dan diperkirakan akan tinggal hingga Selasa (19/2). Mereka rencananya akan melakukan serangkaian pertemuan termasuk dengan Guaido. Uni Eropa mengakui Guaido sebagai pemimpin sah Venezuela.

Akan tetapi, rencana mereka itu tak dapat dilaksanakan lantaran begitu mendarat, pemerintah sah Venezuela di bawah Presiden Nicolas Maduro menahan mereka. Setelah ditanyai, aparat berwenang langsung mendeportasi keenam orang tersebut.

Salah satu anggota delegasi Uni Eropa itu bernama Esteban Gonzalez Pons yang merupakan politikus partai sayap kanan Spanyol. Dalam akun twitter-nya, Pons menyebutkan, aparat berwenang Venezuela memeriksa dan menyita paspor mereka. Setelah itu aparat segera mendeportasi mereka dari Venezuela. Pons beralasan bahwa dirinya dan 5 orang lainnya merupakan delegasi internasional pertama yang diundang “Presiden” Guaido.

Soal ini, Menteri Luar Negeri Venezuela Jorge Arreaza mengatakan, pihaknya melalui hubungan diplomatik resmui telah mengingatkan keenam orang tersebut tidak akan diizinkan masuk ke Venezuela. Menurut Arreaza, pemerintah Venezuela tidak akan membiarkan orang-orang ekstrem Eropa mengganggu stabilitas negaranya dengan tindakan konspirasi kotor.

Pons mengakui, pihaknya menyadari risiko akan dideportasi dan memang telah menerima peringatan itu. Namun, mereka memilih untuk tetap melanjutkan perjalanan ke Venezuela. Mengenai tindakan pemerintah resmi Venezuela ini, politikus sayap kanan Uni Eropa Manfred Weber “menggoreng” isu ini dengan mengatakan rezim (Nicolas) Maduro takut terhadap pengamat dari luar negeri seraya menganjurkan agar Uni Eropa mengakui Guaido sebagai presiden Venezuela.

Amerika Serikat (AS) telah mengakui Guaido sebagai presiden sementara Venezuela sehingga tokoh oposisi ini diberikan hak untuk mengakses aset-aset Venezuela di negara tersebut. Juga akan mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Caracas. AS lewat Wakil Presiden Mike Pence juga mendesak Uni Eropa untuk mengakui Guaido sebagai satu-satunya Presiden Venezuela yang sah. [KRG]