Rektor Universitas Dian Nusantara, Prof. Dr. Suharyadi, MS. beserta jajaran Wakil Rektor dan Direktur, Dekan Fakultas Bisnis dan Ilmu Sosial Caturida Meiwanto Doktoralina, Ph.D, melakukan potong pita tanda peresmian Laboratorium Ilmu Komunikasi

Jakarta – Universitas Dian Nusantara (Undira) menggelar kegiatan Peresmian Laboratorium Ilmu Komunikasi dan Talkshow pada Senin (4/3/2024). Seluruh rangkaian acara ditayangkan secara live melalui YouTube dan Radio Universitas Dian Nusantara dengan menggunakan berbagai peralatan laboratorium yang dioperasikan untuk pertama kali. Turut hadir dalam agenda peresmian ini Rektor Universitas Dian Nusantara Prof. Dr. Suharyadi, MS. beserta jajaran Wakil Rektor dan Direktur, Dekan Fakultas Bisnis dan Ilmu Sosial Caturida Meiwanto Doktoralina, Ph.D, Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi Sri Hesti, M.I.Kom dan Sekretaris Program Studi Ilmu Komunikasi Anna Nurjanah, M.A.,  Kepala Biro serta dosen dan mahasiswa Universitas Dian Nusantara.

Peresmian berjalan khidmat dengan agenda pemotongan tumpeng serta gunting pita oleh Rektor Universitas Dian Nusantara didampingi oleh Dekan Fakultas Bisnis dan Ilmu Sosial dan Sri Hesti, M.I.Kom selaku  Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi.  “(Peresmian) ini merupakan langkah awal untuk nantinya kita bangun dan kita kembangkan laboratorium lainnya. Semoga Undira semakin jaya dan berkembang pesat,” tutur rektor.

Selanjutnya, segenap jajaran pimpinan Universitas Dian Nusantara meninjau dan mencoba langsung berbagai peralatan laboratorium baik di laboratorium komputer yang bisa digunakan editing foto, audio dan video; Laboratorium Broadcasting Televisi lengkap dengan alat-alat produksinya; Laboratorium Radio; serta Laboratorium Fotografi yang sudah dilengkapi dengan kamera, drone dan alat-alat lighting yang mumpuni. Laboratorium tersebut selanjutnya akan menjadi pusat dari aktivitas praktikum dan produksi oleh dosen dan mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Dian Nusantara khususnya dan seluruh mahasiswa dari berbagai program studi pada umumnya.

 

Talkshow “Peluang dan Tantangan Industri Penyiaran”

Selain kegiatan peresmian, agenda ini juga dimeriahkan dengan talkshow yang mengangkat tema “Peluang dan Tantangan Industri Penyiaran”. Director Voice of America (VoA), Jakarta Office, Agus Sunarto dan Direktur Pengembangan dan Usaha LPP TVRI, Rini Padmirehatta masa bakti 2017 hingga 2023 turut hadir menjadi narasumber dalam kegiatan ini. Talkshow yang berlangsung di Laboratorium Ilmu Komunikasi dan ditayangkan secara live di Youtube dan Radio Undira ini dipandu oleh Dosen Ilmu Komunikasi yakni Soemiadeny, M.I.K.

Tema talkshow tersebut diangkat sebagai upaya memberikan insight kepada mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi  khususnya mengenai kondisi terkini pada industri penyiaran di tengah gempuran teknologi digital.

Dalam paparannya, Rini Padmirehatta menyebutkan bahwa masyarakat di Indonesia secara umum masih memiliki minat yang cukup tinggi dalam menonton tayangan televisi. Namun tidak dapat dipungkiri, generasi milenial dan generasi Z mengalami pergeseran kebiasaan dalam menonton tayangan bukan lagi dari televisi melainkan dari gadget. Hal ini menjadi salah satu tantangan industri penyiaran, khususnya untuk menyiapkan sumber daya manusia yang semakin aktif dalam memproduksi konten yang kreatif untuk menarik atensi audiens kembali menonton televisi.

“Mereka butuh pasti konten-konten yang dinamis, yang menarik, tentu saja para kreator ini harus berinovasi sedemikian rupa sehingga menghasilkan konten yang diminati,” tutur Rini.

Selanjutnya, Agus Sunarto memberikan paparan mengenai kondisi audience dan upaya produksi konten kreatif yang dilakukan oleh Voice of America, khususnya dari Jakarta office. Ia menuturkan bahwa sebagian besar audience VoA merupakan anak muda. Sebagian besar audience VoA kini mengonsumsi kontennya melalui internet, website, media sosial dan aplikasi. Agus menuturkan bahwa pergeseran platform dalam menyiarkan konten ini merupakan keniscayaan yang harus dilakukan untuk mengikuti perkembangan zaman.

Dalam talkshow tersebut, mahasiswa juga turut aktif berpartisipasi mengajukan pertanyaan kepada narasumber untuk menggali pengalaman dan pengetahuan sebanyak-banyaknya. Ini dilakukan sebagai upaya untuk mendapatkan gambaran real mengenai industri penyiaran langsung dari pakarnya.[rls]