Jakarta – Ukraina secara tak terduga menunda pertukaran tawanan perang dan penerimaan jenazah tentara yang tewas untuk waktu yang tidak terbatas, kata pembantu Kremlin Vladimir Medinsky pada Sabtu (07/06/2025).
Mengutip dari Reuters, Rusia dan Ukraina mengadakan putaran kedua perundingan perdamaian di Istanbul pada Senin (02/06/2025), di mana mereka sepakat untuk menukar lebih banyak tawanan—dengan fokus pada yang termuda dan yang terluka paling parah—dan untuk mengembalikan jenazah 12.000 tentara yang tewas.
“Sesuai dengan perjanjian Istanbul, pada tanggal 6 Juni, Rusia memulai operasi kemanusiaan untuk menyerahkan lebih dari 6.000 jenazah prajurit Ukraina yang tewas kepada Ukraina, serta untuk menukar tawanan perang yang terluka dan sakit parah dan tawanan perang di bawah usia 25 tahun,” kata Medinsky di Telegram.
Ia mengatakan bahwa 1.212 jenazah prajurit Ukraina yang tewas berada dalam kontainer berpendingin di tempat pertukaran.
Rusia juga telah menyerahkan kepada Ukraina daftar pertama berisi 640 tawanan perang, yang dikategorikan sebagai “terluka, sakit parah, dan orang muda,” untuk memulai pertukaran, imbuh Medinsky.
“Kelompok kontak Kementerian Pertahanan Rusia berada di perbatasan dengan Ukraina,” katanya, seraya menambahkan bahwa negosiator Ukraina tidak berada di lokasi pertukaran.
Pejabat Ukraina yang bertanggung jawab atas pertukaran tersebut tidak menanggapi permintaan komentar.
Medinsky mendesak Ukraina untuk benar-benar mematuhi jadwal dan perjanjian, dan segera melanjutkan pertukaran.
“Kami berada di lokasi. Kami sepenuhnya siap bekerja. Saluran TV internasional, kantor berita, dan koresponden dipersilakan datang dan melihat sendiri bahwa memang demikian adanya,” katanya. [BP]