llustrasi: Petugas medis bersiap di ruang perawatan Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta - ANTARA
llustrasi: Petugas medis bersiap di ruang perawatan Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta - ANTARA

Koran Sulindo – Uji coba vaksin virus corona atau Covid-19 yang telah dilakukan fakultas kedokteran Universitas Padjajaran dipastikan tidak menimbulkan efek samping serius.

Hal itu dipastikan Badan Pengawas Obat dan Makanan berdasarkan laporan yang diterima oleh pihaknya belum lama ini.

“Sejauh ini dari hasil inspeksi kami tidak ada laporan kejadian efek samping yang serius akibat pemberian vaksin uji tersebut,” kata Direktur Registrasi Obat BPOM Lucia Rizka Andalusia dalam jumpa pers daringnya, Kamis (15/10).

Uji klinik vaksin tersebut, kata Lucia sudah memasuki tahap rekrutmen subyek penelitian. Sebanyak 1.620 orang telah direkrut untuk mengikuti fase uji vaksin tersebut.

Terhadap efek samping obat, Lucia mengatakan BPOM juga melakukan evaluasi pelaporan efek samping obat. Terlebih, BPOM juga mengawasi realisasi importasi impor, produksi dan distribusi obat secara berkala.

BPOM, lanjut Lucia, sangat berhati-hati dalam melakukan percepatan perizinan vaksin Covid-19. Tiga calon vaksin Covid-19 yaitu Cansino, G42/Sinopharm dan Sinovac sudah mendapatkan Otorisasi Penggunaan Darurat dari China.

“Terhadap produk yang telah mendapatkan EUA, BPOM berkeseinambungan melakukan pengawasan terhadap penyaluran dan peredaran sejak masuk dari luar negeri untuk obat atau vaksin yang diimpor serta proses produksi di industri farmasi untuk obat dan vaksin yang diproduksi di Indonesia serta distribusi oleh pedagang besar farmasi dan pendistribusian di sarana pelayanan kefarmasian,” ucap Lucia. [WIS]