Koran Sulindo – Uji coba layanan kereta tanpa awak atau skytrain di Bandara Internasional Soekarno-Hatta akan membantu calon penumpang mengatasi kepastian waktu. Dengan adanya layanan tersebut, maka tidak ada alasan lagi bagi calon penumpang untuk terlambat.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, layanan kereta tanpa awak ini terutama untuk penumpang transit dari luar negeri ke Bandara Soekarno-Hatta. Dan melanjutkan penerbangannya dengan maskapai domestik maupun sebaliknya.
“Dulu pakai bus waktunya kan tidak pasti. Kalau ini tiap lima menit,” kata Budi ketika meninjau uji coba kereta tanpa awal di Bandara Soekarno-Hatta seperti dikutip Kompas.com pada Selasa (15/8).
Kereta tanpa awak ini merupakan moda transportasi untuk calon penumpang maupun pengguna jasa bandara yang berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya di lokasi bandara. Selain jarak waktu kedatangan yang ditetapkan lima menit sekali, jarak waktu tempuh dari Terminal 1 menunju bangunan yang terintegrasi ke Terminal 2 dan Terminal 3 ditetapkan sekitar tujuh menit.
Selama ini, pengguna jasa bandara untuk berpindah tempat menggunakan kendaraan pribadi dan bus bandara gratis. Dengan adanya kereta tanpa awal, pengguna jasa bandara tidak perlu lagi menunggu bus yang waktu kedatangannya acap tidak menentu.
Sementara, layanan kereta tanpa awak ini hanya ada di Bandara Soekarno-Hatta. Kelak, layanan serupa akan dibuat di Bandara Kulon Progo, Yogyakarta.
Kereta tanpa awak ini kelak akan beroperasi dengan tiga trainset dengan kapasitas 528 orang. Pengadaan trainset Skytrain beserta teknologi di dalamnya disiapkan oleh PT LEN Industri (Persero) dan Woojin asal Korea Selatan. Nilai investasi PT Angkasa Pura II (Persero) sebesar Rp 530 miliar. [KRG]