Suluh Indonesia – Hari ini, 24 Agustus, 59 tahun silam, Televisi Republik Indonesia (TVRI) hadir sebagai stasiun televisi pertama di Indonesia. Penyelenggaraan even olahraga Asian Games IV tahun 1962 di Jakarta menjadi pendorong kuat pendirian televisi.

Presiden Soekarno sendiri yang memerintahkan agar proyek pendirian televisi tersebut segera dituntaskan. Ini dimulai dengan pembangunan studio dan pemancar televisi di Senayan, hingga penyiapan program dan tenaganya.

Setelah melalui persiapan selama satu tahun, barulah TVRI mengadakan siaran percobaan pada Hari Ulang Tahun Republik Indonesia ke-17 di Istana Merdeka. Namun, TVRI diresmikan bukan pada 17 Agustus 1962, melainkan pada 24 Agustus 1962.

TVRI secara resmi mengudara pertama kalinya dengan menyiarkan secara langsung upacara pembukaan Asian Games IV di Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta. Mesin yang digunakan TVRI untuk peliputan siaran Asian Games IV 1962 dan acara kenegaraan lainnya tersimpan di Museum Penerangan Taman Mini Indonesia Indah (TMII).

Alat perekam gambar dan suara merk AMPEX buatan Amerika Serikat itu digunakan di dalam studio TVRI atau dibawa dengan mobil untuk melakukan siaran luar. Hasil rekaman gambarnya dapat tayang ulang melalui pemancar kepada pemirsa televisi.

Baca juga: Syekh Jumadil Kubro dan Wajah Islam Toleran di Jawa

TVRI didirikan pada 24 Agustus 1962 berdasarkan SK Menpen RI No.20/SK/VII/61. Pada mulanya, infrastruktur penyiaran televisi ini sangat terbatas. Siarannya di layar, misalnya, masih berwarna hitam putih saja.

Tak mudah menjalankan stasiun televisi saat itu. Penerimaan masyarakat sangat terbatas. Apalagi, pesawat televisi masih menjadi barang langka bagi masyarakat, dan harganya pun cukup mahal.

Jangkauan siaran TVRI pun masih terbatas. Pada 1965, TVRI mulai membangun menara televisi di perbukitan Gantung, Gombel, dan Cemorosewu untuk meluaskan siaran di sekitar Jawa Tengah.

Bersamaan dengan itu, untuk memberikan akses siaran bagi masyarakat umum, dipasang juga perangkat-perangkat televisi di sejumlah tempat umum, seperti stasiun, terminal, dan kantor kecamatan.