Ibu Negara Jacqueline Kennedy mencondongkan tubuh untuk membantu JFK tepat setelah dia tertembak saat iring-iringan mobil kepresidenan melewati Dealey Plaza di Elm Street di Dallas, Texas, pada tanggal 22 November 1963. (Sumber: Wikimedia Commons)
Ibu Negara Jacqueline Kennedy mencondongkan tubuh untuk membantu JFK tepat setelah dia tertembak saat iring-iringan mobil kepresidenan melewati Dealey Plaza di Elm Street di Dallas, Texas, pada tanggal 22 November 1963. (Sumber: Wikimedia Commons)

Jakarta – Pemerintahan Presiden Donald Trump pada Selasa (18/03/2025) merilis puluhan ribu berkas rahasia mengenai pembunuhan John F. Kennedy di tahun 1963.

Melansir dari USA Today, perilisan berkas tersebut dilakukan setelah Trump menandatangani perintah eksekutif pada hari pertama di bulan Januari.

Penandatanganan itu bertujuan untuk merilis sepenuhnya dokumen pemerintah yang terkait dengan pembunuhan JFK, saudaranya, dan kandidat presiden Senator Robert F. Kennedy, D-N.Y., serta ikon hak-hak sipil Martin Luther King Jr.

Isi dokumen tersebut, dan apakah ada informasi yang sebelumnya tidak dirilis di dalamnya, tidak langsung jelas.

Para sejarawan mengatakan mereka perlu waktu untuk mempelajari dan memahami apakah berkas-berkas tersebut secara signifikan berbeda dari rilis sebelumnya.

Sejauh ini, tidak ada apa pun dalam dokumen tersebut yang mengubah temuan lama bahwa Lee Harvey Oswald bertindak sendirian dalam pembunuhan Kennedy pada 22 November 1963, saat presiden saat itu sedang berada dalam iring-iringan mobil di Dallas.

Sebagian besar berkas tersebut merupakan hasil pindaian dokumen. Beberapa di antaranya tampak kabur dan sulit dibaca. Ada pula foto dan rekaman suara, sebagian besar dari tahun 1960-an.

Meskipun tidak ada hal mengejutkan yang nyata, dokumen tersebut berisi banyak hal menarik tentang investigasi setelah pembunuhan tersebut.

Mengutip dari Los Angeles Times, satu laporan menggambarkan penyelidikan terhadap hubungan Oswald dengan KGB. Oswald tinggal di Uni Soviet dari tahun 1959 hingga 1962, dan banyak ahli teori konspirasi berpendapat bahwa dia bertindak atas nama Soviet.

Dalam dokumen tersebut, profesor Amerika E.B. Smith mengatakan teman lamanya dari Rusia, Slava Nikonov, yang merupakan seorang anggota KGB, meninjau “lima jilid tebal” tentang Oswald.

Nikonov “sekarang yakin bahwa Oswald tidak pernah menjadi agen yang dikendalikan oleh KGB”.

Di antara berkas-berkas tersebut juga terdapat memo dari Direktur FBI J. Edgar Hoover, yang menyatakan kekhawatirannya mengenai pembunuhan Oswald dua hari setelahnya.

Kematian Oswald dapat menyulitkan upaya untuk “meyakinkan publik bahwa Oswald adalah pembunuh yang sebenarnya”.

Memo tersebut didiktekan pada tanggal 24 November 1963, hari ketika Oswald dibunuh oleh pemilik klub malam Dallas, Jack Ruby, saat dia sedang dipindahkan oleh polisi.

Bertahun-tahun setelah kematian JFK, para peneliti dan masyarakat umum masih tertarik untuk mempelajari pembunuhan tersebut dan kejadian-kejadian di sekitarnya.

Masyarakat kini dapat mengunduh berkas-berkas tersebut di situs National Archives. Seksi yang memuat rilis terbaru itu tertanda “JFK Assassination Records – 2025 Documents Release”. [BP]