Koran Sulindo – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan pemimpinan Republik Demokratik Rakyat Korea atau dikenal dengan Korea Utara Kim Jong Un dipastikan akan bertemu pada 12 Juni mendatang. Pertemuan kedua orang tersebut akan dilakukan di Singapura.
“Kami akan bertemu pada 12 Juni di Singapura,” kata Trump seperti dikutip teleSUR pada Sabtu (2/6).
Pernyataan Trump itu keluar setelah Jong Un mengirimkan surat melalui perwakilannya yang mengunjungi Gedung Putih – sebuah kunjungan setelah 18 tahun sejak era Presiden Bill Clinton. Kim Yong Chol, demikian nama perwakilan Jong Un yang merupakan pejabat tinggi di Korea Utara.
Trump mengatakan, surat yang dikirimkan Jong Un adalah cukup penting dan memberi sinyal dan optimistis akan adanya kesepakatan. Sementara ancaman dan pernyataan buruk yang sempat dilontarkan Wakil Presiden Mike Pence adalah masa lalu.
Dikatakan Trump, pihaknya benar-benar melupakan masa lalu dan memulai sebuah proses serta membuat kesepakatan. Sejak menjadi presiden, Trump dan Jong Un acap saling menyerang dan menghina. Namun, kedua negara benar-benar mengusahakan adanya pertemuan puncak untuk kedua pemimpin tersebut. Dalam pertemuan itu, Trump ingin menekan Korea Utara untuk menyudahi program senjata nuklirnya.
Sebelumnya, Trump sempat memutus secara sepihak atas rencana pertemuannya dengan Kim Jong Un. Tidak lama setelah keputusannya itu, rencana pertemuan tersebut belum berubah dan berharap masih terwujud. Setelah menerima surat dari Jong Un, ia pun berubah pikiran terutama selepas pertemuan Jong Un dengan Moon Jae-in, Presiden Korea Selatan pada pekan lalu.
Jika kelak pertemuan itu terwujud, maka itu akan menjadi sejarah pertama pertemuan pemimpin Korea Utara dengan presiden AS yang sedang menjabat. Belum diketahui agenda pasti dari pertemuan itu, tapi tampaknya fokus utamanya adalah meredakan ketegangan di Semenanjung Korea serta denuklirisasi. [KRG]