Koran Sulindo – Jika terbukti kelak terlibat dalam pembunuhan wartawan Jamal Khashoggi, pemerintah Arab Saudi diperingatkan akan menanggung konsekuensi yang berat. Kematian Khashoggi itu disebut Presiden Donald Trump sebagai hal yang menyedihkan.
“Itu jelas terlihat (Khasogghi) seperti itu (sudah tidak hidup) bagi saya,” kata Trump ketika ditanya tentang kemungkinan keterlibatan pemerintah Saudi atas kematian Khashoggi seperti dikutip Channel News Asia pada Jumat (19/10).
Menanggapi kematian Khashoggi itu, empat kelompok hak asasi manusia dan pendukung kebebasan pers mendesak Turki untuk meminta PBB menyelidiki kemungkinan yang ada. Dengan demikian, misteri kematian Khashoggi bisa terungkap tanpa ditutupi.
Lalu, bagaimana sikap Amerika Serikat terhadap Saudi atas kematian Khashoggi itu? Tump mengatakan, tindakan pemerintah Saudi terhadap kolumnis Washington Post itu adalah sesuatu yang parah dan buruk. Pernyataan Trump itu tampaknya menegaskan sikap pemerintah AS yang sejak awal bersikap lunak terhadap Saudi meski telah didapatkan bukti pembunuh Khashoggi adalah seorang agen rahasia pemerintah Saudi.
Agen rahasia itu membunuh dan memutilasi Khashoggi di gedung konsulat Saudi di Istanbul lebih dari 2 pekan lalu. Khashoggi merupakan sosok yang acap mengkritik keras Pangeran Mahkota, Mohammad bin Salman. Sebelum pernyataan Trump itu, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo melaporkan kepada Trump bahwa pemerintah Saudi meminta waktu beberapa hari lagi untuk menuntaskan penyelidikannya atas kematian Khashoggi.
Akan tetapi, Pompeo juga berkata, bahwa apakah AS harus membuat keputusan atau merespons peristiwa itu. Dari berbagai pertanyaan-pertanyaan ini, Saudi berupaya keras untuk meredakan ketegangan diplomatik akibat kasus Khashoggi itu dengan cara mencari kambing hitam. Paling mungkin jalan yang ditempuh adalah menyalahkan Jenderal Ahmad Al Assiri, direktur lembaga intelijen yang dekat dengan Mohammad bin Salman. [KRG]