Trump dan Sekutunya Akan Umumkan Kemenangan Lawan ISIS Pekan Depan

Presiden AS Donald Trump

Koran Sulindo – Koalisi Amerika Serikat (AS) yang disebut memerangi Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) berharap akan dapat mengumumkan kemenangannya pada pekan depan. Terlebih wilayah yang tadinya diduduki kelompok ekstrem kanan tersebut mulai dikuasai koalisi.

Presiden AS Donald Trump mengatakan, pihaknya berharap pengumuman kemenangan itu akan segera diumumkan pada pekan depan. Wilayah yang dikuasai ISIS semuanya suda direbut. Mereka telah kehilangan wilayah, kata Trump.

Karena perkiraan kemenangan ini, seperti dilaporkan The Straits Times pada Kamis (7/2), Trump memutuskan menarik pasukannya dari Suriah. Keputusan Trump itu lalu menimbulka pro dan kontra di parlemen AS. Partai Republik dan juga Demokrat, ISIS akan kembali bangkit merebut wilayah-wilayah yang sudah dikuasai koalisi.

Jenderal berpengaruh di Angkatan Darat AS, Joseph Votel ketika memberikan keterangan di Senat mengatakan, kelompok ISIS pada suatu saat bisa bangkit kembali apabila AS menarik pasukannya dari Suriah. Akan tetapi, Trump berkeras dengan keputusannya. “Kami menantikan untuk menyambut hangat para pejuang kami kembali dari Suriah,” kata Trump.

Sebelum Trump, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan, pihaknya ingin meyakinkan koalisi bahwa penarikan pasukan dari Suriah bukanlah akhir dari perjuangan AS. Ia mengajak semua koalisi agar terus-menerus memerangi ISIS. Penarikan pasukan, kata Pompeo, hanya bagian dari perubahan taktik, bukan perubahan misi.

Ia justru mengingatkan ISIS tetap menjadi ancaman walau saat bersamaan Trump mengumumkan AS dan koalisi telah mampu mengalahkan ISIS sehingga akan menarik pasukannya yang sekitar 2.000 orang dari Suriah. Keputusan Trump itu awalnya mengejutkan koalisi, termasuk Kurdi dan milisi dari Arab yang disebut paling efektif melawan ISIS.

Pertemuan AS dengan koalisinya itu adalah pertama sejak pengumuman Trump yang akan menarik pasukannya dari Suriah. Dalam pertemuan ini hadir perwakilan Turki, Prancis, Arab Saudi, Yordania, Maroko dan Irak. [KRG]