Koran Sulindo – Pertemuan puncak antara Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un kembali terjadi pada Rabu (27/2) malam di Hanoi, Vietnam. Inilah kali kedua Trump dan Kim bertemu untuk membahas tentang denuklirisasi di Semenanjung Korea.
Sebelum memulai pertemuan dengan agenda makan malam di Hotel Sofitel Legend Metropole, Kim dan Trump tampak bersalaman yang diabadikan wartawan. Makan malam itu akan dihadiri Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo, Kepala Staf Kepresidenan AS Mick Mulvaney, utusan khusus Korea Utara Kim Yong Chol dan Menteri Luar Negeri Korea Utara Ri Yong Ho.
Lantas apa yang berbeda pada pertemuan kali ini dibanding pertemuan sebelumnya di Singapura tahun lalu. Laporan Straits Times mencoba melihat perbedaan dan persamaan kedua pertemuan antara Trump dan Kim. Format jabat tangan Trump dan Kim disebut tak berbeda dengan pertemuan pertama mereka di Singapura pada Juni 2018.
Lalu, latar belakang tempat mereka berfoto juga sama ketika mereka bertemu di Singapura. Latar belakangnya sama-sama menonjolkan bendera tiap-tiap negara. Soal format berjabat tangan itu polanya sama ketika pertemuan di Singapura. Kedua pemimpin itu berjalan dari ujung yang berlawanan dan bertemu di tengah lalu langsung bersalaman sambil berbalik menghadap kamera.
Sebelum berpisah, keduanya tampak mengobrol secara singkat. Gaya salaman Trump juga sama ketika menyalami Kim ketika bertemu dengan Kin kali pertama. Trump mengulurkan tangan sambil tangan satunya memegang siku Kim. Ini disebut sebagai khas salaman Trump.
Sementara perbedaan pertemuan kali ini dengan yang pertama yakni kedua orang ini datang dari sisi yang berbeda. Dalam pertemuan pertama, Trump berjalan dari sisi sebelah kanan dan Kim dari sisi sebelah kiri. Dalam pertemuan kali ini justru terjadi sebaliknya.
Durasi jabat tangan Kim dan Trump juga agak lebih cepat ketimbang jabat tangan mereka ketika pertemuan pertama. Pada pertemuan pertama durasi jabat tangan mereka sekitar 14 detik. Sementara pada pertemuan kali ini durasinya hanya 9 detik.
Berdasarkan fakta itu, analis bahasa tubuh Karen Leong mengatakan, Kim agak lebih percaya diri dibandingkan dengan pertemuan pertama mereka di Singapura. Kim dinilai berjalan lebih cepat ke arah Trump dan langsung mengulurkan tangan untuk berjabatan. “Waktu di Singapura, Kim sepertinya masih ragu-ragu,” kata Leong.
Ketika menyambut uluran tangan Kim, telapak tangan Trump menghadap ke atas. Itu berarti Trump menginginkan hubungan yang baik. Kehadiran Trump bermakna tulus, dan ingin memenangkan Kim. [KRG]