Trump Bantah Ada Pengecualian Tarif untuk Barang Elektronik dari China

Trump membuat pernyataan kontradiktif terkait pengecualian tarif pada barang elektronik tertentu yang diimpor dari China. (Sumber: United States Studies Centre)

Jakarta – Presiden AS Donald Trump menepis laporan pengecualian tarif pada barang elektronik tertentu yang diimpor dari China. Hal itu dilaporkan oleh Investing.com pada Senin (14/04/2025).

Trump mengatakan dalam sebuah posting Truth Social bahwa produk seperti ponsel pintar dan laptop masih dikenakan tarif terkait fentanil sebesar 20%.

“Produk-produk ini dikenakan Tarif Fentanyl 20% yang berlaku saat ini, dan mereka hanya akan dipindahkan ke ‘kelompok’ Tarif yang berbeda,” tulis Trump, dikutip dari Investing.com.

Ia menambahkan bahwa investigasi keamanan nasional mendatang akan menargetkan semikonduktor dan rantai pasokan elektronik yang lebih luas.

“Tidak ada yang lepas dari tanggung jawab atas perdagangan yang tidak adil—terutama China,” imbuhnya.

Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick membenarkan bantahan Trump, mengatakan pemberlakuan tarif terpisah untuk produk-produk tersebut dapat mulai bulan depan.

Bantahan Trump itu berlawanan dengan konfirmasi dari Gedung Putih pada Jumat (11/04/2025) malam bahwa ponsel pintar, komputer, dan komponen teknologi lainnya dikecualikan dari putaran tarif timbal balik terbaru.

Gedung Putih juga sebelumnya mengatakan pengecualian tersebut bermaksud untuk memberi waktu bagi perusahaan-perusahaan AS untuk mengalihkan produksi ke dalam negeri.

“Atas arahan Presiden, perusahaan-perusahaan ini berusaha keras untuk memindahkan produksi mereka ke Amerika Serikat sesegera mungkin,” kata wakil sekretaris pers Gedung Putih Kush Desai.

Pernyataan kontradiktif Trump muncul setelah ia mengenakan tarif 145% pada berbagai barang China di awal bulan ini.

Langkah tersebut menimbulkan kekhawatiran bagi perusahaan teknologi besar AS seperti Apple, yang sangat bergantung pada manufaktur China. [BP]