Presiden AS Donald Trump [Foto: istimewa]

Koran Sulindo – Sehari setelah mantan Direktur FBI James Comey bersaksi di Senat, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memberikan tanggapannya. Ia bersama orang-orang dekatnya menuduh Comey sebagai “si pembocor” rahasia pemerintah.

Comey dalam kesaksiannya di Senat pada Kamis (8/6) lalu mengaku mendapat perintah dari Trump untuk menghentikan penyidikan terhadap mantan penasihat keamanan nasional Michael Flynn. Sedangkan, Trump menyatakan tidak pernah menghalangi FBI menyelidik dugaan intervensi Rusia selama pemilihan umum AS.

“Apa yang disampaikan Comey justru menegaskan tidak ada pelarangan untuk menyelidiki soal dugaan intervensi Rusia dalam pemilu presiden AS tahun lalu,” kata Trump seperti dikutip telesurtv.net pada Jumat (9/6).

Akan tetapi, sikap Trump itu tidak tegas atas pernyataan Comey. Ketika ia memberikan keterangan resmi itu dan wartawan mendesaknya bahwa Comey berbohong di Senat, Trump tak mau menyebutnya demikian. Ia hanya ingin mengatakan, tidak ada perintah untuk menghentikan penyelidikan dugaan intervensi Rusia dalam pemilu AS.

Ia juga enggan menuduh Comey sebagai seorang pembohong. “Yah, saya tidak mengatakannya, maksud saya, saya akan memberitahu Anda, saya tidak mengatakannya,” kata Trump.

“Tidak ada salahnya mengatakan sesuai dengan kebenaran, tidak seperti yang saya baca hari ini.”

Di Senat Comey juga bercerita tentang permintaan Trump kepadanya. Trump memintanya untuk setia kepada presiden – sebuah permintaan yang jarang dilakukan seorang presiden – sehingga bisa mengganggu independensi FBI. Soal ini, Trump lagi-lagi berkelit.

“Saya tidak tahu soal itu, saya tidak akan mengatakan untuk meminta seseorang berjanji setia kepada saya,” katanya lagi.

Kesaksian Comey di Senat ini membawa orang-orang berpikiran apakah Trump akan segera dimakzulkan? Terlebih Trump beberapa hari ini bungkam ketika Comey blak-blakan di Senat. Ia hanya membalasnya lewat cuitannya di akun Twitter-nya. Ia menyebutkan soal pernyataan palsu, kebohongan dan lain sebagainya.

Trump memecat Comey sebagai Direktur FBI pada bulan Mei, bersamaan dengan penyelidikan FBI soal dugaan intervensi Rusia dalam pemilu AS. Penyelidikan itu menyeret nama orang dekat Trump yakni Flynn. Namun, dalam kesaksiannya di Senat, Comey sama sekali tidak bercerita tentang kaitan Flynn dengan Rusia dalam dugaan intervensi pemilu AS pada 2016. [KRG]