KECANTIKAN merupakan idaman semua Wanita. Pada masa COVID-19 banyak orang tidak dapat berpergian ke salon & kecantikan untuk melakukan hobby mereka.
Di masa pandemi COVID-19 bisnis salon dan kecantikan mengalami penurunan omset. Dikarenakan dalam bisnis ini banyak menggunakan sentuhan kontak fisik secara langsung terhadap pelanggan. Sehingga bisnis ini harus memperhatikan beberapa pertimbangan dari tingkat higienitas dan sanitasi lingkungan sekitar untuk menjaga tingkat kebersihan. Masa pandemi COVID-19 mengubah kehidupan banyak orang di seluruh dunia termasuk dalam hal bisnis salon dan kecantikan.
Setelah COVID-19 berlalu, bisnis salon dan kecantikan mulai berkembang dengan berbagai perkembangan yang baru melalui teknologi Artificial Intelligence (AI) dan Augmented Reality (AR).
Saat ini peran AI kian signifikan di industri kecantikan. Augmented Reality (AR) adalah modifikasi lingkungan kehidupan nyata melalui fitur digital seperti visual, audio atau elemen sensorik lainnya. Artificial Intelligence (AI) meningkatkan teknologi ini dengan menawarkan manipulasi lingkungan yang lebih mendalam dan kompleks di ruang virtual ini.
Beauty experience bersifat personal sehingga teknologi Artificial Intelligence (AI) menjadi strategi bagi pelaku industri kecantikan untuk mengembangkan bisnisnya.
Beberapa perusahaan kecantikan mengadopsi teknologi AI dalam mengiklankan produk mereka untuk menciptakan kesadaran maksimum dengan pendekatan yang lebih berpusat pada pelanggan dengan beradaptasi dengan individualitas dan menciptakan produk yang disesuaikan untuk masing-masing pelanggan mereka. Dalam hal ini karena keterbatasan layanan fisik, banyak perusahaan salon dan kecantikan mengoptimalkan teknologi digital dan AI untuk menjaga interaksi dengan pelanggan.
Saat ini sudah ada perusahaan salon dan kecantikan yang menerapkan teknologi Augmented Reality & Artificial Intelligence. Salah satu perusahaan di indonesia sudah mengaplikasikan teknologi ini dalam hal pemilihan warna rambut yang disebut Magic Mirror.
Pelanggan dapat melakukan review terhadap warna rambut yang diinginkan dengan menggunakan Magic Mirror. Pelanggan dapat mencoba dengan berbagai jenis warna yang tersedia di aplikasi Magic Mirror. Dengan hadirnya Magic Mirror ini pelanggan tidak perlu takut haircoloring-nya tidak cocok.
Tentunya masih banyak perusahaan yang sudah menerapkan Artificial Intelligence dalam bisnis mereka dan pastinya teknologi AI dan AR kedepannya akan memberikan kontribusi dan manfaat bagi para penggunanya.
Untuk pemilik perusahaan salon dan kecantikan penting sekali untuk mempertimbangkan penggunaan teknologi Artificial Intelligence dalam mengembangkan bisnis lainnya. Dengan hadirnya teknologi Artificial Intelligence dapat memberikan kemudahan bagi setiap pelanggan terutama dalam meningkatkan Customer Experience, seperti menawarkan produk yang dimana pelanggan dapat mencoba sebelum membeli.
[Novita Sari]
* Student of Master Technology Management, President University.