CEO SpaceX dan Tesla Elon Musk [Foto: Istimewa]

Neuralink, startup revolusioner milik Elon Musk yang mengembangkan teknologi antarmuka otak-komputer, baru-baru ini mengumumkan target ambisiusnya untuk menanamkan chip pada 1.000 pasien pada tahun 2026.

Pengumuman ini disampaikan langsung oleh Musk melalui akun X-nya, menarik perhatian banyak pihak yang tertarik dengan kemajuan teknologi medis dan kecerdasan buatan.

Menurut laporan dari detiKINET yang mengutip Gizmochina, target utama Neuralink adalah pasien yang mengalami kelumpuhan dari leher ke bawah. Teknologi yang sedang dikembangkan ini diharapkan dapat memberikan mereka kemampuan baru untuk berinteraksi dengan dunia di sekitar mereka.

Salah satu contoh nyata dari keberhasilan teknologi ini adalah Noland Arbaugh, orang pertama yang menerima implan Neuralink. Sebelum mendapatkan implan, Arbaugh mengalami kelumpuhan dari leher ke bawah dan berjuang untuk dapat berinteraksi dengan lingkungannya.

Namun, setelah menjalani operasi untuk menerima implan tersebut, Arbaugh kini dapat bermain video game dengan mudah, yang secara signifikan meningkatkan kualitas hidupnya.

Namun, perjalanan Neuralink tidak sepenuhnya mulus. Pada Mei 2024, ditemukan adanya kawat kecil di otak Arbaugh yang bergeser, menyebabkan sedikit kemunduran pada kinerja chip tersebut.

Meskipun demikian, seorang eksekutif Neuralink baru-baru ini meyakinkan bahwa kondisi chip antarmuka otak-komputer sekarang telah sangat stabil, memberikan harapan baru bagi pengembangan teknologi ini di masa depan.

Dalam siaran langsung pada 11 Juli (waktu Beijing), Elon Musk menguraikan visi masa depan Neuralink. Selain menargetkan penanaman chip pada ribuan pasien dalam beberapa tahun ke depan, Musk membayangkan tujuan yang lebih besar lagi.

Dia berharap dapat membangun hubungan simbiosis antara manusia dan kecerdasan buatan untuk mengurangi risiko yang ditimbulkan oleh AI terhadap peradaban.

Teknologi Neuralink memungkinkan pasien untuk mengontrol anggota tubuh robot dengan pikiran mereka, yang melebihi kecepatan koneksi otak-anggota tubuh secara alami.

Dengan perkembangan ini, Neuralink tidak hanya menawarkan harapan baru bagi mereka yang mengalami kelumpuhan, tetapi juga membuka jalan bagi potensi revolusi dalam interaksi manusia dengan teknologi.

Dengan target ambisius ini, Neuralink berpotensi menjadi pelopor dalam menciptakan masa depan di mana manusia dan mesin dapat bekerja sama secara lebih harmonis.

Tantangan dan hambatan tentu ada, tetapi dengan tekad dan inovasi yang terus menerus, Neuralink dapat mewujudkan visi besar Elon Musk untuk masa depan teknologi medis dan kecerdasan buatan. [UN]