TANGGAL 25 Desember seluruh umat Kristiani merayakan kelahiran sang Juruselamat Tuhan Yesus Kristus. Menurut data dari World Population Review, Kristen merupakan agama terbanyak di dunia dengan total 2.38 miliar pemeluk yang artinya natal merupakan perayaan terbesar di muka bumi ini.
Bahkan natal bukan hanya diperingati sebagai kelahiran Mesias namun sudah dianggap sebagai budaya yang melekat di masyarakat. Ornamen dan lampu-lampu gemerlap menyisiri setiap jalan. Seperti di Jepang maupun Korea Selatan yang bukan menjadi basis besar agama Kristen namun negara tersebut rutin menyambut natal dengan sangat meriah.
Meskipun natal tidak selalu diilhami sebagai suatu perayaan Ke-Tuhanan’ negara-negara tersebut memandang 25 Desember sebagai acara yang wajib dirayakan dengan penuh kegembiraan.
Berikut tradisi natal di negara-negara yang bukan penganut Kristen:
Jepang
Orang Kristen di Jepang sangat sedikit dibanding negara Asia Timur lainnya, bahkan tidak sampai 1% dari jumlah penduduk. Namun natal merupakan perayaan yang sangat meriah di sana. Orang-orang Jepang lebih suka merayakan malam Natal atau Christmas Eve yang jatuh di tanggal 24 Desember.
Uniknya, saat malam natal orang Jepang akan memesan dan menyantap ayam goreng KFC. Tradisi ini dimulai pada tahun 1974 di mana resto siap saji tersebeut melakukan pemasaran yang dinamakan ‘Kurisumasu ni wa kentakki’ atau ‘Kentucky for Christmas’.
Akhirnya hingga kini tradisi makan ayam goreng KFC menjadi tradisi natal di Jepang yang hingga kini masih bertahan.
India
Sebagai negara dengan pemeluk agama Hindu terbesar di dunia, India tetap mempunyai tradisi natal, khususnya di kota Mumbai yang menjadi komunitas Kristen Katolik yang terbesar di negara tersebut.
Jika di negara-negara barat identik dengan pohon cemara, berbeda dengan India. Mereka memilih menghias pohon pisang atau manga untuk ditempeli ornamen natal. Hidangan khas India seperti kari pun menjadi pelengkap tradisi natal di kota-kota yang memiliki populasi umat Kristen yang tinggi seperti Goa yang berada di sebelah barat.
Mesir
Di Mesir ada sekitar 15% orang Kristen. Sebagian besar orang Kristen Mesir tergabung dalam Gereja Ortodoks yang memiliki tradisi natal yang sangat unik.
Seperti halnya beberapa umat kristiani Rusia dan Serbia, mereka merayakan natal bukan tanggal 25 Desember melainkan 7 Januari sesuai penanggalan Ortodoks pada umumnya.
Meski tidak banyak orang di Mesir yang beragama Kristen, banyak orang di negara itu suka merayakan Natal sebagai hari libur sekuler. Natal menjadi sangat komersial dan sebagian besar supermarket besar menjual pohon, makanan dan dekorasi natal. Bahkan di hotel, taman, dan jalan di dekorasi untuk merayakan perayaan tersebut. Di Mesir, santa claus disebut Baba Noël (artinya Bapak Natal). Anak-anak berharap dia akan memanjat melalui jendela seperti dongeng dari barat.
Bangladesh
Dengan 85% masyarakat Bangladesh penganut agama Islam namun toko-toko tetap menghias aneka pernak Pernik untuk menyambut natal. Di Bangladesh natal dikenal sebagai ‘Borodin’ yang berarti hari besar.
Uniknya, di gereja-gereja Bangladesh mereka memisahkan tempat duduk pria dan wanita seperti halnya di Masjid. Mereka punya tradisi bahwa setiap orang harus mengadakan makan malam natal Bersama di gereja. Ini disebut ‘Preeti-bhoj’ atau ‘Prem-bhoj’ yang artinya pesta cinta.
Makanan khas natal di Bangladesh adalah kue beras manis yang terbuat dari susu dan kelapa yang disebut ‘Pitha’.
Indonesia
Rasanya tidak mungkin tidak menempatkan nama Indonesia di daftar ini. Kristen merupakan agama terbesar kedua setelah agama Islam. Menurut sumber dari Kementerian Dalam Negeri, ada sekitar 21 juta masyarakat yang menganut agama Kristen.
Berbeda dengan negara lain, di Indonesia memisah antara Kristen dan Katolik dalam daftar agama yang diakui di negara ini. Di Indonesia perayaan natal identik dengan pengamanan ketat. Pada perayaan keagamaan lainnya, bisa dilihat bahwa hanya natal yang mendapat ‘pengamanan khusus’ saat umat sedang beribadah. Atau tradisi unik perdebatan sengit di media sosial yang bisa dilihat bahkan sebelum natal tiba.
Provinsi yang memiliki peta penyebaran umat Kristen terbanyak adalah Papua dan Manado. Namun umat-umat Kristen lainnya merayakan natal dengan ‘seragam’ yang sama. Kue kering, masakan dari babi hingga pernak pernik natal tidak luput dari rumah-rumah yang merayakan.
Jika ingin merasakan natal paling meriah mungkin Manado adalah tempat yang paling cocok. Seperti halnya Filipina, di Manado menyambut natal bahkan dimulai dari awal bulan November. Dari ruas jalan yang telah penuh dengan hiasan nuansa merah dan hijau hingga boneka santa claus yang besar terpampang jelas di jalan-jalan besar di kota seribu Gereja tersebut. [NS]
*Dikutip dari berbagai sumber