Koran Sulindo – Film horor masih menduduki urutan pertama paling di suka di Indonesia. Menurut data dari Lembaga Sensor Film (LSF), dalam setahun produksi film nasional mencapai 100 judul, sekitar 40 persen adalah genre horor. Sebelum memasuki masa pandemi Covid-19, dua judul film horor maraup penonton terbanyak alias box office. Film berjudul Pengabdi Setan, produksi Rapi Film, ditonton 4,5 juta pasang mata pada 2017. Tahun selanjutnya film Bernapas dalam Kubur, produksi Soraya Intercine Films meraup 4 juta penonton.
Dua film horor di atas sebagai contoh bahwa film nasional bergenre horor punya penggemar yang luas di Tanah Air. Penonton film horor datang dari perkotaan jumlahnya kecil. Di pinggiran Jakarta, Bodetabek sekitarnya plus kota-kota di Jawa dan daerah-daerah di luar Jawa.
Daya tarik dari film horor di mata praktisi film horor Dean Axel karena ada keseraman yang mengundang takut, tapi penasaran. Lalu setelah itu mereka bisa tertawa-tawa.”Penonton film horor di Indonesia memang unik,” kata pria disapa Axel kelahiran Jakarta 40 tahun lalu itu.
Axel yang pernah terlibat dalam produksi film Danur dan Asih, salah satu unsur yang membuat penonton film horor teriak histeris.”Bidang saya di film visual efek dan make up efek. Boleh dibilang bisa saya ini disebut prostetik. Tanpa bantuan editing dan komputer saya bisa membuat visual efek kepala terlepas dari tubuh. Tapi, mulutnya bisa berbicara. Atau tangan terlepas dari tubuh tapi masih bisa bergerak,” kata Axel yang pernah menjadi konsultan beberapa magician, Deddy Corbuzier, Limbad, dan Denny Darko.
Axel yang kini tinggal di Pekanbaru, Riau, mendalami visual efek otodidak. Belakangan dia menggali make up efek juga dengan cara yang sama. Spesial make up efek Axel adalah dengan membuat efek pada wajah dengan menggunakan masker atau topeng yang terbuat dari karet silikon dan latek. “Dibuat dalam cetakan khusus dengan cat silikon yang juga khusus warna dan bentuknya seperti kulit asli,” kata Axel sambil memperlihatkan beberapa contoh karyanya.
Dibandingkan dengan menggunakan make up efek yang biasa, memakai topeng bertampang seram lebih praktis. “Untuk membuat make up efek seram yang biasa dengan mengecat muka bisa memakan waktu enam jam. Satu wajah saja. Belum lagi kalau pemerannya itu ingin ke toilet, kan mesti dihapus dulu. Kalau enggak bisa kabur yang mau ke belakang buang hajat,” ungkap Axel. Begitu juga selesai syuting bisa langsung dibuka. Tidak perlu pemerannya harus membersihkan wajah yang tentunya memakan waktu lama.
Diakuinya topeng buatannya itu belum masif dipakai oleh para produser film. Disebabkan masih sebagian produser film tidak begitu sungguh-sungguh dalam menangani make up efek. “Boleh dibilang masih ada yang asal-asalan. Hanya sebagian kecil saja produser yang serius memperhatikan pentingnya make up efek. Semisal Soraya Intercine Film sampai-sampai menggunakan tenaga ahli make up efek dari Rusia untuk film Bernapas dalam Kubur. Memoles wajah Luna Maya agar persis wajah mendiang Suzzanna. Kalau produser Soraya tahu di Indonesia sudah ada ahlinya di Indonesia,” kata Axel sambil tertawa.
Keahlian Axel itu bisa untuk membuat film sejenis Star Wars. Wajah-wajah tokoh dalam film itu adalah fiksi. Mahluk asing berupa manusia dengan wajah seperti topeng.”Cita cita saya ingin membuat film seperti Star Wars meski tidak harus sama persis. Supaya para produser dan sutradara tahu bahwa di negeri ini ada yang bisa buat make up efek seperti.itu,” kata Axel lagi.
Selain di bidang film, Axel yang berlatar belakang sebagai pelukis ini, keahlian membuat topeng wajah itu, sebelum bertemu dengan Suluh Indonesia, dia baru menerima tamu seorang pejabat dari sebuah bank swasta ternama. Pejabat di bank itu meminta Axel untuk membuatkan wajah salah satu stafnya. “Mereka akan melakukan uji coba dengan hasil karya saya ini untuk menjaga kemungkinan adanya kejahatan perbankan untuk kepentingan verifikasi. Jaga-jaga kalau ada yang menggunakan wajah palsu yang mirip dengan nasabah mereka. Karena teknologi pembuatan wajah ini bisa dibuat mirip sampai 99 persen,” papar Axel. Dia juga menambahkan bisa juga dengan meniru wajah orang lain untuk merampok dengan senjata.
Di bidang medis, topeng buatan Axel ini bisa untuk menutupi wajah yang penuh luka akibat kecelakaan. Korban setelah sembuh ada banyak bekas luka dan rusak berat. “Operasi tentunya memerlukan biaya besar,” kata Axel. Dia juga menceritakan ada sebuah keluarga, anaknya meninggal. Si anak itu terlibat dalam sebuah pertunjukan sudah latihan.
“Mereka minta dibuatkan model wajah anaknya yang meninggal itu. Lalu dalam pertunjukan itu, topeng wajah itu dikenakan kepada adiknya. Orang tua melihat pertunjukan itu bangga juga terharu,” kata Axel menutup pembicaraan. [Didang Pradjasasmita]