Koran Sulindo – Setelah mangkrak sekitar 21 tahun dan meninggalkan tiang-tiang pancang di sepanjang sungai Kalimalang, akhirnya jalan tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu) lebih separuh rampung. Seksi 1B dan 1C: Cipinang Melayu (Jakarta Timur)-Jakasampurna (Bekasi Barat) sepanjang kurang lebih 8 kilometer (km), hari ini diresmikan pengoperasiannya oleh Presiden Joko Widodo.
Presiden Jokowi mengatakan pembangunan jalan tol ini akan diteruskan ke Tambun (Bekasi).
“Nanti akan diteruskan sehingga akses dari Jakarta menuju ke Bekasi itu akan semakin lancar,” kata Jokowi, usai peresmian Jalan Tol Becakayu Seksi 1B dan 1C, di Jakarta, Jumat (3/11), seperti dikutip setkab.go.id.
Tol ini menambah kapasitas jalan dan pilihan para pengguna. Selain itu jarak tempuh perjalanan menjadi jauh lebih cepat.
Selama ini waktu tempuh dari Kota Bekasi menuju Jakarta sekitar 2 jam perjalanan, dengan dioperasikannya tol ini diperkirakan mempersingkat waktu tempuh, menjadi sekitar 1,5 jam perjalanan.
Sementara jarak tempuh dari Bekasi ke Kampung Melayu diperkirakan bisa dilalui dalam waktu 30 menit. Tol Becakayu juga akan meningkatkan memperlancar lalu lintas kendaraan logistik menuju Karawang, Cibitung, dan Bandung, karena kendaraan tidak perlu lagi melewati tengah kota, tapi bisa langsung melalui Jalan Tol Wiyoto Wiyono dan Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta (JORR).
Tol Becakayu dibangun dan dioperasikan oleh PT Kresna Kusuma Dyandra Marga (KKDM) yang sahamnya dimiliki oleh PT Waskita Toll Road (98,97 persen) dan PT Jasa Marga Tbk (1,03 persen).
Sejak PT Waskita Toll Road mengakuisisi KKDM pada 2014, pengerjaan ruas Tol Becakayu mengalami perkembangan signifikan.
Jalan layang tol itu membentang dari Tambun dan Bekasi hingga Kampung Melayu sepanjang 23,76 km.
Direktur Utama KKDM Herwidiakto mengatakan tol Becakayu dibangun dan dikerjakan secara bertahap yaitu Seksi I sepanjang 11,9 kilometer, Seksi II sepanjang 4,1 kilometer dan seksi III sepanjang 7,8 kilometer.
“Jalan Tol Becakayu ini merupakan jawaban atas kebutuhan yang mendesak untuk memperlancar arus lalu lintas Bekasi-Jakarta yang selama ini selalu identik dengan kemacetan,” kata Herwidiakto, seperti dikutip Antaranews.com.
Pembangunan jalan tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu) dimulai pada semester pertama 2013.
Pembangunan ruas tol yang awalnya sepanjang 21 km ini telah bergulir sejak 1995. Jalan bebas hambatan tersebut dibangun dengan tujuan mengurangi kemacetan di jalur Bekasi-Jakarta. Pada 1997, PT Kresna Kusuma Dyandra Marga mendapatkan hak pengelolaan ruas tol. Namun, karena resesi ekonomi pada 1998-1999, pembangunan terhenti.
Jalan ini diperkirakan menelan biaya Rp 7,2 triliun dan dibangun dalam dua tahap. Tahap pertama terdiri atas tiga seksi dari Jakasampurna, Bekasi Barat, hingga Kampung Melayu, Jakarta Timur, sepanjang 11,2 kilometer. Sedangkan tahap kedua terdiri atas tiga seksi, dari Jakasampurna hingga Duren Jaya, Bekasi Timur, dengan panjang 10 kilometer.
Belakangan dana membengkak menjadi Rp 9,5 triliun.
Pemerintah menargetkan pembangunan tol ini rampung seluruhnya pada Maret 2018, meleset dari yang target yang diberikan Jokowi yaitu pada Maret 2017.
PT Kresna Kusuma Dyandra Marga (KKDM) selaku operator Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu) menggratiskan pengendara yang melintas di jalur ini. Kebijakan yang diterapkan selama tiga pekan ke depan tersebut selagi menunggu Surat Keputusan (SK) Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tentang Penerapan Tarif.
“Tidak ada transaksi dulu selama dua hingga tiga pekan ke depan pascapengoperasian hari ini,” Kata Direktur Utama PT Waskita Karya (Persero) M Choliq, di Jakarta, hari ini, seperti dikutip Antaranews.com
Besaran tarif yang diwacanakan berada di kisaran Rp1.100 per kilometer dari panjang Tol Becakayu yang mencapai 23,8 km.
Untuk sementara pengguna jalan tol ini tidak dipungut biaya hingga sekitar 3 minggu ke depan.
Macet Simpang Kalimalang
Sementara itu Wali Kota Bekasi, Jawa Barat, Rahmat Effendi, meyakini beroperasinya tol itu bisa mengurai titik kemacetan di persimpangan Kalimalang.
“Akan ada tarikan baru dari Kalimalang lewat jalan tol. Yang selama ini macet di Cawang bisa langsung lewat Kampung Melayu langsung masuk Kota Bekasi. Tol Becakayu ini bisa kurangi kemacetan di sejumlah persimpangan Jalan KH Noer Alie Kalimalang,” kata Rahmat, di Jakarta, Jumat (3/11), seperti dikutip Antaranews.com.
Persimpangan itu adalah Simpang Curug, Simpang Billymoon, Simpang Lampiri, Simpang Transito, Simpang Kincan, Simpang Caman, dan Simpang Kranji.
Namun Rahmat memprediksi kemacetan akan tetap terjadi di dua titik yang menjadi simpul pertemuan dua arus kendaraan dari arah Jalan KH Noer Alie Kalimalang dan gerbang keluar Tol Becakayu, yaitu Simpang Galaxy yang menjadi gerbang masuk kendaraan menuju Cawang dan Simpang Sumber Artha yang menjadi gerbang keluar kendaraan dari arah Cawang menuju Kota Bekasi.
“Simpang Galaxy akan lebih macet nantinya. Sebelum ada akselerasi proyek Becakayu ke sisi timur,” kata Rahmad. [DAS]