Toko Merah, salah satu bangunan bersejarah di Kota Tua Jakarta, kini telah di ubah menjadi kafe estetik. Bangunan yang terletak di Jalan Kali Besar Barat No. 11, Pinang Siang No. 3, Roa Malaka, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat, Toko Merah menjadi spot foto favorit bagi para anak muda dan wisatawan yang berkunjung ke kawasan tersebut.
Dengan suasana yang nyaman dan menyenangkan tentunya menarik perhatian warga lokal maupun wisatawan, untuk sekedar jalan-jalan tempat ini cukup unik ditambah sekarang disulap menjadi cafe bernuansa vintage hal itu menambah keindahan namun tidak menghilangkan karakter Toko Merah itu sendiri. Kafe tersebut kini bernama Kafe RODE Winkel.
Kafe RODE Winkel: Sentuhan Vintage di Toko Merah
Memasuki pintu utama Toko Merah atau RODE Winkel, pengunjung akan disambut dengan pintu dan pilar megah nan kokoh. Di sudut kafe, terdapat lemari kayu besar yang melengkapi furnitur di dalamnya, sementara susunan kayu besar di langit-langit menambah suasana otentik dan klasik.
Di dalam kafe, pengunjung juga dapat menikmati fasilitas modern seperti mesin pendingin ruangan dan Wi-Fi gratis, serta meja-meja besar yang sangat cocok untuk aktivitas Work From Cafe (WFC).
RODE Winkel juga menawarkan berbagai menu. Untuk menu makanan, restoran ini menyediakan dua kategori, yaitu camilan dan makanan berat. Pada menu makanan ringan, ada French Fries, Garlic Wings, Pisang Wijen, dan Onion Ring. Sedangkan, menu makanan beratnya terdiri dari ragam kuliner khas Indonesia.
Dalam opsinya ada nasi goreng, mi goreng, iga bakar, sup buntut, ikan dori sambal matah, serta ayam mentega dan lada hitam. Menu minuman di kafe ini juga cukup beragam, seperti berbagai kopi espresso based dan manual brew.
Untuk minuman non-kopi, kafe ini menawarkan pilihan, seperti teh, jus, smoothies, dan beragam minuman berbasis susu.~
Sejarah Kelam Toko Merah
Toko Merah awalnya dibangun sebagai kediaman Gubernur Jenderal Hindia Belanda. Bangunan ini didirikan pada tahun 1730 oleh Gustaaf Willem Baron van Imhoff, yang saat itu menjabat sebagai Sekretaris II Hooge Regering (pemerintahan tinggi) sekaligus water fiscal (kepala urusan pabean).
Namun, Toko Merah juga menyimpan sejarah kelam karena pernah menjadi tempat pembantaian orang-orang Tionghoa oleh tentara VOC atas perintah Gubernur Jenderal Belanda, Adrian Valckenier, pada tahun 1740. Tragedi yang berlangsung selama 13 hari tersebut menewaskan sekitar 24 ribu orang Tionghoa.
Banyak yang percaya bahwa penamaan Toko Merah merujuk pada banyaknya darah yang tertumpah selama pembantaian tersebut. Versi lain menyebut bahwa nama Toko Merah berasal dari warna merah yang dominan pada bangunan tersebut.
Toko Merah: Perpaduan Sejarah dan Modernitas
Kini, Toko Merah bukan hanya menjadi saksi bisu dari sejarah kelam masa lalu, tetapi juga menjadi tempat yang hidup dan berfungsi sebagai kafe yang mengundang banyak pengunjung. Transformasi ini menunjukkan bagaimana bangunan bersejarah dapat diadaptasi untuk fungsi modern tanpa menghilangkan nilai historisnya.
Bagi Anda yang ingin menikmati suasana vintage sambil menyeruput kopi atau mencoba hidangan nusantara, kafe RODE Winkel di Toko Merah adalah destinasi yang sempurna.
Kunjungan ke kafe ini bukan hanya memberikan pengalaman kuliner yang menyenangkan, tetapi juga mengajak Anda untuk mengenang dan menghargai sejarah panjang Jakarta. [UN]