Koran Sulindo – TNI Angkatan Udara mengajukan permintaan pembelian pesawat tempur sebagai pengganti pesawat F-5/F Tiger yang telah dipensiunkan. Permintaan pengadaan pesawat tempur yang baru telah pula diajukan ke Kementerian Pertahanan.
Hal ini disampaikan oleh KSAU Marsekal Hadi Tjahjanto usai meresmikan Monumen F-5/ F Tiger di Museum Pusat TNI Angkatan Udara Dirgantara Manggala Yogyakarta, Selasa (25/4). “Kami meminta pesawat yang lebih canggih, yang sesuai dengan zamannya. Mengarah pada generasi 4,5,” katanya.
Dijelaskan, pesawat tempur generasi 4,5 memiliki kelebihan pada mesin. Yakni mesinnya tidak perlu diganti dalam jangka panjang. Pesawat generasi ini bahkan mampu mengangkat beban senjata dan bahan bakar untuk jarak jauh.
Ketika ditanyakan apakah pengadaan pesawat itu nantinya buatan AS, menurut Hadi Tjahjanto hal itu bisa saja, namun juga bisa mengarah buatan blok timur. “Bisa mengarah ke blok barat maupun timur,” tuturnya.
Menurut Hadi Tjahjanto, spesifikasi pesawat yang dikehendaki TNI AU juga sudah disertakan saat pengajuan. Namun semua itu tergantung pada Kementerian Pertahanan. “Yang jelas kami sudah merencanakan untuk mencari penggantinya. Penggantinya sudah kami ajukan ke Kemenhan. Nanti Kemenhan yang akan menentukan,” ujar Hadi lagi.
Selain itu, kata Hadi Tjahjanto, TNI Angkatan Udara juga akan menambah radar pertahanan udara sebanyak 6 unit Saat ini radar pertahanan udara ada sebanyak 26 unit. Dengan demikian nantinya menjadi 32 unit. “Itu masih minimum, bukan kondisi ideal, idealnya lebih dari 32 radar,” ujar KSAU.
Ditambahkan, radar-radar pertahanan itu nantinya akan diintegrasikan dengan radar milik Kementerian Perhubungan. Sehingga radar-radar itu menjadi terintegrasi antara radar yang satu dengan yang lainnya.
Dijelaskan pula, Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) milik TNI Angkatan Udara saat ini sudah masuk dalam rencana strategis II 2015 – 2019. Di antaranya mencari pengganti pesawat F-5E, yang hampir satu tahun ini pesawat tidak terbang di skadron 14 Iswahyudi. [YUK]