Koran Sulindo – Teka-teki siapa calon Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia pengganti Jenderal Badrodin Haiti yang segera memasuki masa pensiun terjawab sudah. Presiden Joko Widodo melalui Menteri Sekretaris Negara Pratikno telah mengirim surat kepada pimpinan DPR-RI, yang mengajukan nama Kepala Badan Nasional Pemberantasan Terorisme (BNPT) Komjen Tito Karnavian sebagai calon tungal Kapolri.
Ketua DPR-RI Ade Komarudin mengaku menerima surat yang disampaikan oleh Mensesneg Pratikno, pagi ini.
“Saya buka isinya adalah Presiden RI mengajukan pengganti Bapak Badrodin Haiti yang segera akan pensiun. Dalam surat itu, Bapak Presiden mengajukan Bapak Tito Karnavian yang sekarang menjabat Kepala BNPT dan mantan Kepala Polda Metro,” kata Ade, di Jakarta, Rabu (15/6).
Tito Karnavian menjadi satu-satunya calon Kapolri. DPR akan segera memproses hal ini.
“Insya Allah, besok kita akan melakukan rapat pimpinan dan menyampaikan pencalonan Komisaris Jenderal Tito,” kata Ade.
Ketua DPR-RI itu mengaku sudah mengkomunikasikan hal ini dengan Ketua Komisi III DPR untuk dilaksanakan fit and proper test setelah DPR mengesahkan pencalonan Tito melalui Rapat Paripurna 22 Juni mendatang.
“Saya sudah berkomunikasi dengan Ketua Komisi III, lalu akan diputuskan di Bamus, lalu dibawa ke Paripurna pada 22 Juni,” kata Ade.
Secara pribadi Ade mengaku mengenal Tito sebagai sosok yang hebat dan meyakini pencalonan Tito sebagai Kapolri oleh Presiden sebagai hal yang wajar.
“Tito orang hebat. Saya percaya pada Pak Tito, kehebatannya, profesionalismenya, Komjen paling muda, orangnya tegas, sehingga pencalonannya wajar,” kata Ade.
Penangkap Tommy Soeharto
Tito Karnavian lahir di Palembang 26 Oktober 1964. Ia merupakan penerima bintang Adhi Makayasa sebagai lulusan terbaik Akademi Kepolisian 1987.
Pada Oktober 2000, saat menjabat sebagai Kepala Satuan Reserse Umum Polda Metro Jaya, Tito berhasil menangkap buron kasus Badan Urusan Logistik (Bulog) Soewondo.
Setahun kemudian Tito ditunjuk oleh Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Sofjan Jacoeb memimpin Tim Cobra yang beranggotakan 23 perwira polisi untuk memburu Tommy Soeharto. Di bawah pimpinan Tito, Tim Cobra berhasil menangkap Tommy yang bersembunyi di Jakarta.
Pada 2005, Doktor lulusan Nanyang Technological University Singapura itu juga terlibat dalam menumpas gembong teroris Doktor Azahari di Malang, Jawa Timur. Atas prestasinya itu Tito memperoleh kenaikan pangkat dari Ajun Komisaris Besar Polisi jadi Komisaris Besar Polisi.
Saat menjabat sebagai Kapolda Metro, Tito berhasil melumpuhkan serangan bom di Jl MH Thamrin, Jakarta Pusat, hanya dalam waktu 21 menit.
Berkat prestasinya itu, Presiden Jokowi mengangkat Tito sebagai Kepala BNPT pada 16 Maret 2016. Pangkat Tito pun naik dari Inspektur Jenderal menjadi Komisaris Jenderal.
Dan hari ini, Presiden Jokowi secara resmi mengajukan nama Komjen Tito Karnavian sebagai calon tunggal Kapolri menggantikan Jenderal Badrodin Haiti, yang akan memasuki usia pensiun pada 24 Juli mendatang. [setkab.go.id/DS]