Koran Sulindo – Pemerintah Tiongkok mengingatkan para pengusahanya untuk tidak melakukan perjalanan bisnis ke Amerika Serikat (AS) dan sekutunya. Juga penting untuk melindungi perangkat elektronik mereka.
Pemerintah Tiongkok mengawasi sekitar 100 perusahaan yang merupakan milik negara. Kepada perusahaan-perusahaan itu, sebuah komisi yang mengawasi administrasi aset milik negara mengingatkan untuk menggunakan komputer jinjing yang aman seperlunya jika berada di luar negeri.
Seperti yang dilaporkan Channel News Asia pada Selasa (15/1), peringatan untuk tidak melakukan perjalanan bisnis juga termasuk ke Inggris, Kanada, Australia dan Selandia Baru. Soal peringatan ini, komisi pengawas administrasi aset milik negara itu belum mau meresponsnya.
Ketegangan antara Tiongkok dan Amerika Serikat (AS) terus meningkat. Di samping karena perang dagang juga karena penangkapan terhadap eksekutif Huawei di Kanada atas permintaan AS. Penangkapan itu dikhawatirkan akan memicu reaksi hal serupa akan menimpa warga AS di Tiongkok.
Setelah penangkapan Direktur Keuangan Huawei Meng Wanzhou, hubungan Tiongkok dan Kanada kini “memanas”. Terlebih Tiongkok telah memperingatkan Kanada akan konsekuensi penangkapan atas Meng sehingga pemerintaha Kanada didesak untuk segera membebaskannya.
Ancaman itu lantas dibuktikan Tiongkok dengan menahan Michael Kovig, seorang diplomat Kanada yang sedang cuti dari pekerjaannya. Kemudian, Michael Spavor, seorang konsultan Kanada juga ditangkap dengan tuduhan mengancam keamanan negara.
Tiongkok menolak bahwa penangkapan Kovig dan Spavor sebagai aksi “balas dendam” atas penangkapan Meng. Sejak itu, Kementerian Luar Negeri Kanada mengeluarkan peringatan agar warganya berhati-hati tentang kesewenang-wenangan aparat Tiongok terhadap warga Kanada. [KRG]