Tiongkok Balas Kanada karena Berkeras Ekstradisi Direktur Keuangan Huawei

Polandia tangkap Direktur Penjualan Huawei [Foto: Istimewa]

Koran Sulindo – Pemerintah Tiongkok menuntut dua warga negara Kanada secara bersama-sama mencuri rahasia negara. Kedua orang itu ditangkap aparat Tiongkok pada 10 Desember tahun lalu dan dinilai sebagai upaya aksi balas dendam terhadap penahanan Direktur Keuangan Huawei Meng Wanzhou.

Pengadilan Tiongkok memutuskannya setelah beberapa hari keputusan pemerintah Kanada yang akan melanjutkan ekstradisi terhadap Meng ke Amerika Serikat (AS). Aparat kepolisian Kanada menangkap Meng pada 1 Desember tahun lalu atas pemintaan AS. Penangkapan itu lalu memicu ketegangan diplomatik antara Kanada dan Tiongkok.

Berdasarkan laporan Associated Press pada Senin (3/4), AS sedang mencari cara untuk dapat mengekstradisi Meng dari Kanada. Meng mendapat tuduhan telah melakukan penipuan keuangan tentang bisnisnya di Iran. Negara yang mendapat sanksi ekonomi dari AS.

Kantor berita milik Tiongkok Xinhua berdasarkan keterangan pejabat Tiongkok menyebutkan, mantan diplomat Kanada Michael Kovrig telah melanggar hukum negara tersebut dengan bertindak sebagai mata-mata dan mencuri rahasia negara. Ia juga dituduh sebagai intelijen dengan menggunakan bantuan pengusaha Kanada Michael Spavor.

Disebutkan untuk kali pertama kedua laki-laki itu dikaitkan. Kovrig disebut acap memasuki Tiongkok dengan paspor umum dan visa bisnis serta mendapatkan informasi dari Spavor yang menjadi kontak utamanya. Pihak berwenang menegaskan, Tiongkok merupakan negara yang berdasarkan hukum dan menindak tegas kejahatan yang akan mengganggu keamanan nasional.

Informasi yang disebutkan pejabat itu juga dimuat dalam situs resmi Partai Komunis Tiongkok. Namun, tidak ada penjelasan lanjutan tentang proses preadilan yang akan dihadapi kedua warga negara Kanada tersebut.

Kovrig merupakan mantan diplomat yang kini bekerja sebagai peneliti ahli Asia untuk lembaga pemikir International Crisis Group. Sementara Spavor merupakan pengusaha yang dikenal memiliki jaringan luas termasuk berhubugan dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un. [KRG]