Timses Jokowi-Ma’ruf: Olahraga Alat Pemersatu, Bukan Sebaliknya!

Koran Sulindo – Sepak bola harus menjadi alat pemersatu bukan sebaliknya. Karena esensi dari olahraga berkaitan erat dengan sportivitas dan menguatkan nilai-nilai kemanusiaan.

Hal tersebut disampaikan Sekretaris Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma’ruf Amin, Hasto Kristiyanto menyusul meninggalnya suporter Persija Jakarta (The Jakmania), Haringga Sirila.

Hasto menekankan pentingnya upaya memutus mata rantai pertikaian antar suporter sepakbola sekaligus berharap kejadian tragis itu tak berulang di masa depan.

“Peristiwa ini jangan lagi terulang karena menjadi penghambat kemajuan sepakbola indonesia,” kata Hasto, di Jakarta, Selasa (25/9).

Menurut Hasto semua pemangku kepentingan sepak bola harus bisa menciptakan sepak bola yang menyenangkan bagi semua pihak.

“Permusuhan antar suporter ini telah membuat pertandingan sepak bola terjebak dalam situasi yang tidak menyenangkan dan tak enak lagi ditonton,” kata Hasto.

Dalam kesempatan itu atas nama Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma’ruf Amin, Hasto juga menyampaikan duka cita yang mendalam atas meninggalnya Haringga Sirila.

“TKN menyatakan belasungkawa yang mendalam atas kejadian yang menimpa Haringga. Kami sangat prihatin dan menyayangkan peristiwa ini,” kata Hasto.

Lebih lanjut Hasto menyatakan mengecam para pelaku pengeroyokan dan meminta agar pihak kepolisian segera mengusut secara tuntas kasus tersebut.

Haringga Sirila meninggal akibat pengeroyokan beberapa suporter Persib Bandung sesaat sebelum pertandingan Go-Jek Liga 1 2018 antara Persib Bandung vs Persija Jakarta yang digelar di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Bandung, Minggu (23/9).

Saat ini polisi telah menetapkan delapan orang tersangka pelaku yang terlibat pengeroyokan Haringga. Ke delapan orang itu adalah Budiman, Goni Abdulrahman, Cepy Gunawan, Aditya Aggara, Dadang Supriatna, Joko Susilo, dan dua orang pelaku di bawah umur yakni SM dan DF.

Ke delapan pelaku dijerat Pasal 170 KUH Pidana karena terbukti melakukan penganiayaan secara bersama-sama yang mengakibatkan korban meninggal dunia.

Sementara itu, PSSI sebagai induk olahraga sepak bola memutuskan untuk menghentikan sementara Liga 1 2018 hingga jangka waktu yang belum ditentukan.

Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi menyebut penghentian Liga I 2018 itu diakibatkan tewasnya Haringga. “Kami menghentikan sementara Liga 1 senior di 18 klub sampai batas waktu yang belum ditentukan,” kata Eddy dalam keterangan persnya di Jakarta, Selasa (25/9).

“PSSI akan berkoordinasi dengan pihak AFC dan FIFA, dan juga pihak terkait lainnya, seperti BOPI dan Kemenpora.”

Sebelumnya, Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) dan Kemenpora mengusulkan agar PSSI menghentikan Liga 1 2018 selama dua pekan menyusul insiden yang merenggut suporter tersebut. [CHA/TGU]