Itu hari pertama saya secara aklamasi dipilih oleh sembilan formatur sebagai ketua umum Satupena (19 Agustus 2021). Saya langsung membuat sambutan dan mencanangkan tujuh Program Unggulan.
Satu dari tujuh Program Unggulan itu membuat program webinar dua mingguan. Webinar mengeksplorasi apa pun yang mengupdate para penulis. Review buku terbaru. Atau buku lama yang penting. Atau peristiwa yang perlu diketahui penulis.
Tanggal 21 Agustus di hari ketiga saya sebagai ketua umum, sudah saya bentuk empat tim kerja untuk empat Program Unggulan.
Setelah saya buatkan WAG untuk masing masing Tim Kerja itu, saya persilahkan mereka menyusun programnya sendiri. Saya hanya memberikan kisi-kisi.
Tim Kerja Webinar di tanggal 21 Agustus itu sudah menjalin komunikasi yang intens. WAG sudah dipenuhi teks saling merespon dan usul gagasan.
Personil tim itu adalah Akmal Nasery Basral, Anick HT, Teguh Santosa, Hendradjid, F Budi Hardiman, Elza Peldi Taher. Dibantu Satrio, Tami dan Bayu.
Saat itu, saya sudah dua hari bermalam di rumah sakit. Saya menemani putra sulung yang sedang terapi sakit empedu.
Di hari yang sama ketika Tim Kerja terbentuk, tanggal 21 Agustus, teks masuk di japri saya. “Bro Denny, mohon siap-siap memberi sambutan untuk webinar.”
Saya jawab: “OK. Kapan?” Jawabnya: “Besok!!!!”
“Ha?” respon saya. “Besok? Kok cepat sekali? Program ekspress?”
Sehari setelah itu tim kerja terbentuk, besoknya sudah tayang program perdana.
Topik sudah dipilih soal Budi Darma, maestro penulis yang wafat tanggal 21 Agustus, di hari Tim Kerja terbentuk.
Para pembicara, para sahabat dan murid Budi Darma di berbagai kota juga siap hadir. Ini akan menjadi reuni pertama komunitas di banyak kota di seputar Budi Darma tatap muka lewat Zoom Meeting.
Wah, ujar saya dalam hati. Ini gaya Quick Count.
Teks masuk di japri saya sekitar jam 22.00 malam. Malam itu juga saya minta orang rumah mengantarkan tiang segitiga untuk handphone. Saya akan merekam saja sambutan saya.
Saya tak bisa hadir langsung dalam acara webinar. Saya ingin fokus menemani anak saya di rumah sakit dulu.
Jam 22.30 malam itu, di malam Tim Kerja webinar terbentuk, tiang segitiga untuk HP sampai di rumah sakit.
Saya melihat seisi kamar di rumah sakit itu. Di sisi mana yang akan merekam sambutan saya.
Jam 23.30, setelah saya melihat anak saya lelap tidur, saya pun merekam diri saya sendiri, di pojok kamar rumah sakit.
Jadilah rekaman itu. Ia ikut ditayangkan dalam acara perdana webinar Satupena. Sekaligus juga ini acara perdana pengurus baru Satupena.
-000-
Sambil menemani anak saya di rumah sakit, saya mengikuti diskusi webinar dari rekaman Youtube. Durasi tiga jam itu saya menontonnya terputus-putus, empat kali.
Hari ini, subuh hari jam 5.00 saya terbangun. Suster datang memberikan briefing what next untuk anak saya.
Setelah suster pergi, lahirlah esai ini.
23 Agustus 2021
Catatan:
(1) Uraian tentang Dark Romanticism dalam sastra.
https://americanliterature.com/dark-romanticism-study-guide [AT/AG]