Koran Sulindo – Pemerintah Bolivia memastikan solidaritas dan dukungannya terhadap pemerintah Venezuela di bawah Nicolas Maduro. Bolivia mengecam keras upaya kudeta oleh oposisi sayap kanan yang disponsori Amerika Serikat (AS) demi menguasai sumber daya alam negeri tersebut.
Presiden Bolivia Evo Morales seperti dilaporkan teleSUR pada Sabtu (2/2) mengunjungi Venezuela pada Jumat (1/2) untuk bertemu dengan Maduro. Ia menyatakan dukungannya kepada Maduro dan mengecam upaya kudeta yang disponsori AS serta menyebutnya sebagai bentuk pelanggaran hukum internasional.
Karena itu, Morales mendukung upaya dialog yang dikampanyekan Maduro dan menolak gagasan intervensi militer yang dirancang bersama sekutunya. Menanggapi Morales, Maduro menyambutnya secara positif dan berterima kasih atas dukungan Bolivia kepada pemerintahannya dan rakyat Venezuela.
Lewat akun twitter-nya, Maduro mengatakan, pertemuannya dengan Morales sungguh luar biasa. Ditambah lagi karena dukungannya kepada Venezuela. “Terima kasih,” demikian twit Maduro.
Morales datang ke Venezuela bersama dengan Menteri Luar Negeri Bolivia Diego Pary setelah mengunjungi kantor PBB di New York.
AS bersama dengan sekutunya di Amerika Latin mendukung upaya kudeta yang digagas tokoh oposisi Venezuela Juan Guaido terhadap pemerintahan Venezuela di bawah Maduro. Guaido bahkan mendeklarasikan dirinya sebagai presiden sementara Venezuela pada 23 Januari lalu.
Selain sekutunya di Amerika Latin, sekutus AS seperti Kanada, Inggris, Jerman, Prancis dan Spanyol juga mendukung upaya kudeta yang lakukan Guaido. AS juga mengimbau agar militer Venezuela mendukung upaya Guaido untuk menjatuhkan Maduro.
Akan tetapi, menteri pertahanan dan militer Venezuela bersumpah setia kepada konstitusi dan pemerintahan Maduro yang terpilih secara demokratis. Untuk menjaga perdamaian di Venezuela, Maduro tetap membula pintu dialog dengan oposisi. [KRG]